REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Eri (34) mengaku hingga kini kaki dan badannya masih lemas usai kebakaran di kelurahan Bukit Duri, Jakarta Selatan, Kamis (24/12) siang. Kalau saja pemadam kebakaran telat 10 menit saja, wanita ini memastikan kalau kontrakannya sudah hangus terbakar.
"Dua rumah lagi itu kontrakan saya Mbak, saya langsung panik ambil BPKB motor sama surat nikah saja," ujar Eri saat ditemui di warung pertigaan dekat lokasi kebakaran.
Eri keluar rumah sambil menggendong anak lakinya. Suaminya saat itu sedang tidak di rumah. Eri bersyukur anak dan suaminya selamat, sedangkan rumah kontrakannya Eri mengaku tidak punya apa-apa.
"Kalau pun kebakar saya tidak punya apa-apa mbak, ada kasur butut sama TV butut doang," ujarnya pada Republika di Jalan Bukit Duri Selatan, Bukit Duri, Tebet, Jakarta Selatan, Kamis (24/12).
Menurut Eri, siang itu cukup panas cuacanya di Bukit Duri. Namun tiba-tiba ada angin kencang datang dan saat itu juga terdengar teriakan warga dan api langsung membesar.
Menurut Eri, api cepat membesar lantaran rumah-rumah yang terbakar adalah ruko-ruko kusen bangunan seperti pembuatan lemari, pintu, jendela, meja, kursi. Jadi, menurutnya wajar kalau api langsung membesar karena benda-benda mudah terbakar tersebut.
"Tapi yang kasihan itu mereka yang usaha di sana, kan rata-rata pada punya satu dua motor," ujarnya.
Kebakaran terjadi di RT 2 dan RT 3 RW 12, kelurahan Bukit Duri. Jakarta Selatan, pada pukul 11.05 WIB. Penyebabnya diduga akibat hubungan arus pendek listrik.
Berdasarkan keterangan dari Perwira Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan Jakarta Selatan, Nimun, ada sekitar 70 petak rumah yang hangus terbakar. Rumah-rumah itu dihuni sekitar 150 kepala keluarga. (Baca: Ditinggal Mudik, Rumah di Bukit Duri Kebakaran)