REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Lemahnya daya saing Sumber Daya Manusia (SDM) Indonesia dalam berkompetisi di dunia kerja salah satunya disebabkan sistem pendidikan dan penyiapan SDM yang salah.
Untuk itu, lembaga pendidikan di semua level diminta merancang ulang program dan orientasi dengan memasukkan unsur pendidikan kewirausahaan.
Menteri Ketenagakerjaan RI Hanif Dakhiri mengatakan untuk menjawab kelemahan SDM Indonesia selama ini, maka penguatan kompetensi dan keahlian wajib diajarkan sejak dini.
"Khususnya kompetensi di bidang enterpreuner itu harus sudah diberikan sejak pertama kali siswa masuk dunia sekolah hingga lulus perguruan tinggi," kata Hanif Kamis (24/12).
Menurut dia, lembaga pendidikan formal harus mampu menyiapkan calon tenaga kerja handal dan kompeten selain menyiapkan kader bangsa terdidik dan nasionalis. Untuk itu kurikulum dan silabinya harus didesain dengan mempertimbangkan perkembangan zaman dan kebutuhannya selain perubahan pola pikir bagi peserta didik yang dalam bahasa pemerintahan Jokowi-JK disebut revolusi mental.
Sekolah, kata Hanif, tidak boleh hanya menciptakan calon pekerja tetapi juga harus mampu menciptakan orang-orang yang bisa menciptakan lapangan kerja atau menjadi wirausaha. Dengan demikian, maka lulusan lembaga pendidikan diharapkan mampu menghasilkan lulusan yang selain memiliki character building, memiliki employbility skill, dan entrepreneur skill.
Program pendidikan seharusnya dirancang untuk membentuk lulusan yang handal dan sukses baik dalam dunia kerja maupun bisnis. Dengan pola pendidikan tersebut, Hanid yakin tenaga kerja Indonesia mampu bersaing dan berkompetisi di era global.
Pendidikan dan pelatihan kerja harus dilakukan secara sinergis dan outputnya bermuara pada peningkatan kompetensi kerja. Dengan begini, diharapkan dapat mengisi pasar kerja dan kebutuhan dunia kerja selain bisa membantu program perluasan kesempatan kerja dan menumbuhkan mental wirausaha.
Peranan yang harus dimainkan oleh lembaga pendidikan hendaknya berorientasi pada demand driven, tidak boleh lagi memiliki orientasi supply driven. Hal ini sangat penting diterapkan karena selama ini orientasi kita sudah tidak sesuai dengan kondisi saat ini.