Rabu 23 Dec 2015 12:07 WIB

Ridwan Kamil Beli Lukisan Warga Binaan Asal Kirgistan

Rep: c26/ Red: Andi Nur Aminah
Wali Kota Bandung Ridwan Kamil
Foto: Republika/ Yasin Habibi
Wali Kota Bandung Ridwan Kamil

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Wali Kota Bandung Ridwan Kamil atau Emil membeli lukisan karya warga binaan di Lembaga Permasyarakatan (Lapas) Wanita Kelas II A Bandung. Lukisan ini tengah dipamerkan dalam perayaan Hari Ibu yang dihadiri Emil di Lapas tersebut, Rabu (23/12).

Emil mengatakan lukisan yang dipilihnya merupakan karya yang bagus. Lukisan tersebut akan dipajang menghiasi ruangan kerjanya di Balai Kota. "Saya juga beli lukisan-lukisan yang  bagus sekali, nanti dipasang di kantor, sebagai bagian dari apresiasi," katanya.

Tidak ada kode iklan yang tersedia.

Meski belum tahu harganya, ia sudah memesan untuk membeli lukisan tersebut. Harganya akan disepakati dengan pengelola Lapas usai pameran berlangsung.

Ternyata lukisan tersebut merupakan karya warga binaan Lapas yang merupakan warga negara asing (WNA) asal Kirgistan. Lukisan tersebut menggambarkan satu mata dengan bercak warna-warni itu mampu memikat Emil.

Sang pelukis yang bernama Jibek mengaku melukis karyanya itu dalam tiga hari. Tentu menjadi kebanggaan baginya mendapat perhatian langsung dari orang nomor satu di Kota Bandung.  "Bangga senang juga. Berhasil dihargai pak wali," ujarnya.

Ia mengungkapkan karyanya merupakan bentuk kesukaannya terhadap warna yang ceria. Karenanya ia memberikan sentuhan banyak warna pada karyanya tersebut. Sementara mata berarti jendela dunia untuk melihat segalanya.

Kepala Lapas Surta Duma mengatakan ajang pameran kreativitas warga binaan ini sangat bermanfaat. Di mana meski di dalam Lapas, mereka dapat menghasilkan uang yang akan dikirimkan ke keluarga masing-masing.

Surta mengatakan bukan lukisan, tapi warga binaan juga memproduksi tas rajut, baju, serta aneka pernak-pernik. Satu benda bisa dihargai ratusan ribu.

"Tas rajutan bisa dijual Rp 100 ribu sampai ada juga Rp 350 ribu. Satu bulan saja dikumpulin lumayan bisa dikirim ke keluarga," ujarnya.

Pameran luksian dan kerajinan warga binaan merupakan bagian dari acara perayaan Hari Ibu yang digelar Lapas wanita. Selain itu ada pula peragaan busana yang merupakan pakaian yang dijahit sendiri oleh perempuan-perempuan penghuni penjara.

 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement