Rabu 23 Dec 2015 09:53 WIB

Bali Siaga Satu Jelang Natal

Kapolda Bali, Irjen Pol Sugeng Priyanto (tengah) memeriksa barang bukti narkotika dan beragam jenis senjata hasil penggeledahan Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kerobokan, saat gelar barang bukti, di Mapolda Bali, Senin (21/12).  (Antara/Nyoman Budhiana)
Foto: Nyoman Budhiana
Kapolda Bali, Irjen Pol Sugeng Priyanto (tengah) memeriksa barang bukti narkotika dan beragam jenis senjata hasil penggeledahan Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kerobokan, saat gelar barang bukti, di Mapolda Bali, Senin (21/12). (Antara/Nyoman Budhiana)

REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR -- Mabes Polri telah menetapkan pengamanan di Provinsi Bali menjadi siaga satu menjelang Hari Raya Natal dan menyambut Tahun Baru 2016. Mengingat Pulau Dewata merupakan daerah tujuan wisata internasional.

"Bali merupakan tujuan wisata internasional jadi wajar jika mendapat prioritas pengamanan pertama," kata Kepala Polda Bali Inspektur Jenderal Sugeng Priyanto usai menghadiri gelar pasukan pengamanan Natal dan Tahun Baru di Lapangan Renon, Denpasar, Rabu (23/12).

Menurut dia, polisi telah melakukan upaya preventif di antaranya mengadakan razia senjata tajam, mempertebal pengamanan, dan peningkatan patroli. Tak hanya itu, seluruh objek vital menjadi atensi aparat kepolisian salah satunya pusat bisnis dan objek wisata.

Polda Bali telah memetakan potensi gangguan keamanan yang perlu diantisipasi. Misalnya perkelahian antarkelompok, aksi teror, unjuk rasa anarkis, balapan liar dan kecelakaan lalu lintas, dan kejahatan umum lainnya.

(Baca Juga: Lalu Lintas Kuta Ditutup Saat Malam Pergantian Tahun).

Adanya bentrokan antarnarapidana di dalam Lembaga Pemasyarakatan Kelas II-A Denpasar di Kerobokan, Kabupaten Badung dan meluas hingga ke luar lapas yakni di Jalan Teuku Umar Denpasar menjadi salah satu pertimbangan polisi menetapkan Bali siaga satu.

Bentrokan yang melibatkan organisasi kemasyarakatan di Denpasar itu juga berpengaruh terhadap pariwisata di Bali mengingat banyak wisatawan yang menunda kunjungan ke Bali dan meninggalkan trauma psikis bagi masyarakat. Keributan antarormas dan narapidana itu menyebabkan empat orang tewas dan beberapa orang lainnya mengalami luka-luka.

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement