Rabu 23 Dec 2015 14:42 WIB

Bali Siaga Satu Jelang Libur Natal dan Tahun Baru

Rep: Mutia Ramadhani/ Red: Indira Rezkisari
Wanita Bali mengenakan kebaya khas Pulau Dewata dengan ciri khas sabuk di bagian pinggangnya.
Foto: M Akbar/Republika
Wanita Bali mengenakan kebaya khas Pulau Dewata dengan ciri khas sabuk di bagian pinggangnya.

REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR -- Provinsi Bali berstatus Siaga Satu menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru. Kepala Kepolisian Daerah Bali, Irjen Pol Sugeng Priyanto mengatakan pihaknya telah melakukan upaya preventif, termasuk razia gabungan, memperkuat pengamanan, dan meningkatkan jumlah patroli.

"Bali adalah tujuan wisata dunia sehingga harus mendapatkan prioritas pengamanan," ujarnya di Denpasar, Rabu (23/12).

Segala potensi gangguan keamanan, seperti tindakan anarkis, kecelakaan lalu lintas, dan aksi teror perlu diantisipasi. Polda Bali mengerahkan 8.348 personel sejak H-1 Natal hingga H+1 Tahun Baru 2016.

Rinciannya adalah 2.177 personel dari Polda Bali, 6.207 personel Polres dan Polresta, dan 1.144 personel bantuan dari Kodam IX Udayana. Ada sekitar 253 gereja yang mendapat pengawalan di Bali, yaitu 90 gereja di Denpasar, Buleleng (50), Badung (34), Jembrana (30), Tabanan (24), Gianyar (10), Klungkung (6), Karangasem (6), dan Bangli (3).

Pengamanan Natal dan Tahun Baru 2016 di Bali juga mendapat pengamanan dari petugas pengaman desa adat (pecalang).

Pimpinan Persatuan Pecalang Bali, I Made Mudra mengatakan ada 1.488 desa adat di seluruh kabupaten dan kota di Bali.

"Kami sudah berikan instruksi kepada pecalang seluruh desa untuk bekerja sama dengan aparat mengamankan pelaksanaan Natal dan Tahun Baru," katanya.

Mudra mencontohkan jika masing-masing desa adat mengerahkan minimal 10 anggota pecalang, maka ada 14.880 pecalang yang terlibat pengamanan. Koordinasi dengan aparat dilakukan melalui komunikasi radio dan ponsel.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement