Rabu 23 Dec 2015 02:45 WIB

Kepala BNNP Banten Akui Kos-Kosan dan Apartemen Jadi Sarang Narkotika

Rep: c33/ Red: Bilal Ramadhan
Tersangka pengedar diperlihatkan saat pemusnahan sabu di Kantor Badan Narkotika Nasional, Jakarta, Selasa (15/12). (Republika/Wihdan)
Tersangka pengedar diperlihatkan saat pemusnahan sabu di Kantor Badan Narkotika Nasional, Jakarta, Selasa (15/12). (Republika/Wihdan)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Banten Kombes Pol Heru Februanto mengakui jika kosan-kosan dan apartemen di wilayahnya kerap menjadi lokasi penggunaan narkoba oleh pemakainya.

Pernyataannya menyusul tertangkapnya empat orang di sebuah apartemen di Tangerang pada Sabtu, (19/12), tiga di antaranya awak salah satu maskapai penerbangan. Heru menjelaskan tiga pelaku yaitu berinisial MT (pramugara) SR(pramugari) dan NM (ibu rumah tangga) setidaknya mengkonsumsi satu gram sabu.

Sedangkan sang pilot berinisial SH hanya menggunakan ganja. Ia pun mengatakan bahwa hampir semua pengguna memakai narkobanya di kos-kosan atau apartemen. "Pemakai itu 40 persen dari dunia malam dan 60 persen dari kos-kosan atau apartemen. Sekarang kos-kosan dan apartemen menjadi sarang pemakai narkoba," katanya di kantor BNN, Cawang, Jakarta, Selasa (22/12).

Herru enggan menjelaskan lebih detail mengenai kronologis penangkapan. Namun ia memastikan keempat tersangka ditangkap saat mengonsumsi barang haram tersebut. Sedangkan, menurutnya, para pemakai sudah pasti termasuk jaringan narkoba namun belum tentu merupakan sindikat. Sebab, sudah pasti pemakai berhubungan dengan pengedar.

"Terlibat jaringan itu pasti. Pengedar, pembeli, pemakai, bandar sudah mata rantai. Tapi belum tentu sindikat karena perlu didalami," ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement