Selasa 22 Dec 2015 16:29 WIB

Tantowi: Bebas Visa untuk Israel Bertentangan dengan Kebatinan Masyarakat Muslim

Rep: eko supriyadi/ Red: Damanhuri Zuhri
Tantowi Yahya
Foto: Republika/ Tahta Aidilla
Tantowi Yahya

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA --Anggota Komisi I DPR Tantowi Yahya, menyesalkan pemberian bebas visa bagi Israel. Sebab, hal itu tidak sejalan dengan masyarakat Indonesia yang mayoritas muslim.

''Kebijakan bebas visa bagi Israel sungguh bertentangan dengan suasana kebatinan rakyat Indonesia yang mayoritas Muslim,'' kata Tantowi, Selasa (22/12).

Politisi Golkar itu juga menyatakan, bebas visa tersebut tidak sejalan pula dengan tekad pemerintah yang mendukung Palestina merdeka. ''Syukurlah akhirnya dibatalkan oleh Pemerintah,'' ucap dia.

Ditanya soal penyebab pemerintah mengeluarkan visa tersebut, ia menilai mungkin kerangka berpikir pemerintah hanya bagaimana meningkatkan devisa dari pariwisata dan jumlah turis yang masuk. 

Anggota Komisi I lainnya TB Hasanuddin, mengaku sudah meminta pemerintah untuk membatalkan bebas visa untuk negara zionis tersebut. Meski, pemberian bebas visa itu sudah terlebih dahulu diseleksi, dan kemudian dari menteri pariwisata menyodorkan dengan berbagai macam alasan, meksi alasan utamanya lebih kepada pertimbangan ekonomi.

''Tapi seharusnya kita lakukan dengan pendekatan politik, keamanan dan pertahanan. Sehingga kita tidak terlalu berpihak sekali pada masalah ekonomi,'' ucapnya.

Untuk itu, politisi PDIP tersebut menyatakan saat ini Indonesia tidak perlu memberikan bebas visa kepada Israel. Sebab, saat ini Israel juga masih melakukan pelanggaran HAM di tanah Palestina. 

''Makanya kami menyarankan untuk tidak dulu. Atas saran kami itulah menjadi pertimbangan menteri luar negeri ditundalah, belum tau sampai kapan,'' jelas dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement