REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK -- Polresta Depok akan segera menyidik lebih dalam kasus tewasnya enam orang warga Kampung Lio, Pancoran Mas, Kota Depok, Jawa Barat (Jabar) seusai pesta minuman keras (miras) oplosan.
Kelima orang yang tewas yakni NW (50 tahun), UD (40), KT (43), S (50), B (45), dan AM (55). "Mereka tewas dalam waktu berdekatan. Dugaan sementara akibat menenggak miras oplosan," kata Kapolresta Depok, Kombes Dwiyono di Mapolresta Depok, Selasa (22/12).
Menurut Dwiyono, miras dibeli di toko kelontong di dekat Agung Shop di Jalan Arif Rahman Hakim. Pihaknya telah menggerebek tempat penjual miras. Dari tempat itu, sebanyak 80 botol miras oplosan disita.
Minuman itu merupakan miras jenis ginseng, yang dicampur tiner, autan, spirtus serta alkohol murni. "Kemungkinan itu yang membahayakan dan membuat mereka tewas. Kami sudah memeriksa dua saksi. Penjual miras masih menjalani pemeriksaan," katanya.
Terungkapnya peristiwa ini setelah pihaknya menerima laporan atas tewasnya S (50) pada Ahad (20/12). Diketahuilah, kalau sebelumnya ada korban lain yang juga tewas, yakni B (45) pada Kamis (17/15). Setelah itu juga diketahui NW (50), UD (40), KT (43), dan AM (55) pada Senin (21/12). "Tadinya yang tewas lima orang, sekarang jadi enam orang," terang Dwiyono.
Untuk mendalami kasus ini, pihaknya akan memeriksakan bekas minuman yang mereka tenggak ke laboratorium. "Kasusnya masih kami dalami, ini kami lagi gali keterangan saksi-saksi," kata Dwiyono.
Ketua RT Kampung Lio, Samsu membenarkan ada warga yang tewas seusai pesta miras oplosan. "Ya, mereka meninggal dunia setelah sempat di rawat di rumah sakit," kata Samsu. (Mau Jadi Joki 3 in 1, Gadis 18 Tahun Diperkosa di Mal Kemang).
Menurut Samsu, korban meminum minuman keras jenis ginseng atau selama ini dikenal dengan sebutan GG yang dicampur dengan zat lain agar menimbulkan efek mabuk yang kuat. "Minumannya jenis GG dicampur, enggak jelas," kata dia.