Senin 21 Dec 2015 18:55 WIB

Ini Penyebab Banyak Ibu Membuang Bayinya

Rep: C34/ Red: Ilham
Ilustrasi bayi dalam kardus.
Foto: EPA/Diego Azubel
Bayi baru lahir (ilustrasi)

Tika mengatakan, stres yang terakumulasi akibat tekanan bertubi-tubi membuatnya melihat kehamilan sebagai kutukan. Bayi tak lagi dinilai sebagai buah hati, makhluk hidup yang harus dikasihi, melainkan sumber bencana yang harus dihilangkan.

Ketersambungan antara ibu dan anak, tambah Tika, menjadi tak terbangun. Bahkan, bisa jadi sebelumnya ada usaha si ibu dan pasangannya untuk menggugurkan tapi tak berhasil. "Ini menjadi catatan bagi negara kita, agar memperbaiki tatanan keluarga Indonesia yang telah banyak carut-marut," kata Tika menegaskan.

Sebagai solusi, Tika yang menamatkan studi S2 Psikologi di Universitas Indonesia menyarankan agar keluarga, RT/RW, hingga pemuka agama merangkul para ibu muda yang tertekan tersebut. Apapun alasan yang membuat si ibu muda hamil di luar kehendaknya, sebaiknya pihak terdekat menenangkan dan mendampingi.

Ia berharap negara yang dinilainya belum berkontribusi banyak dalam perlindungan perempuan bisa merangkul para ibu yang terjepit tersebut. Mereka bisa diarahkan untuk tetap melahirkan dan membesarkan anaknya.

"Kalaupun terbebani untuk membesarkan kan ada rumah yatim piatu, ada Departemen Sosial, ada PPPA, jangan menambah masalah dengan membuang atau menewaskan anak sendiri," kata perempuan kelahiran 1 Oktober 1960 tersebut.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement