Senin 21 Dec 2015 17:41 WIB
Setya Novanto Mundur

Yasonna: Dua Kubu Golkar Harus Bahas Pengajuan Ketua DPR

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Bilal Ramadhan
Silaturahmi nasional Partai Golkar di Kantor DPP Golkar, Jakarta, Ahad (1/11).
Foto: Republika/Rakhmawaty La'lang
Silaturahmi nasional Partai Golkar di Kantor DPP Golkar, Jakarta, Ahad (1/11).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Hukum dan HAM (Menkumham) Yasonna Laoly meminta agar kedua kubu Partai Golkar berdialog bersama membahas pengajuan nama Ketua DPR RI sebagai pengganti Setya Novanto.

Sebab, hingga saat ini Partai Golkar kubu Agung Laksono merupakan kepengurusan yang sah yang tercatat di Kemenkumham. "Dirembukin saja sama mereka lah. Sama dengan pilkada yang lalu kan, berembuk kan. Menentukan siapa," kata Yasonna di kantor Wakil Presiden, Jakarta, Senin (21/12).

Terkait pengajuan Ade Komaruddin sebagai Ketua DPR RI oleh kubu Aburizal Bakrie, Yasonna enggan menyebut pengajuan tersebut telah sah. Kendati demikian, ia mengaku optimistis kedua kubu yang masih berselisih tersebut dapat membahas bersama terkait calon ketua DPR RI yang akan diajukan.

"Dirembukin lah. Nanti kan pimpinan fraksinya bisa menyampaikan," kata Yasonna.

Sebelumnya, Golkar kubu Agung Laksono menyatakan sedang bergerilya melakukan lobi kepada partai lain untuk membuka wacana kocok ulang pimpinan DPR RI. Wakil Ketua Umum DPP Partai Golkar kubu Agung Laksono, Priyo Budi Santoso, menyampaikan, pihaknya merupakan kepengurusan Golkar yang sah karena masih tercatat di Kemenkumham hingga saat ini.

Pihaknya menyatakan sangat fleksibel terkait pengganti Novanto. Kubu Agung juga menyebut telah mengajukan nama Agus Gumiwang sebagai Ketua DPR dan Zainudin Amali sebagai Ketua Fraksi.

"Tapi kalau mau kocok ulang pimpinan DPR kami juga siap, karena (sebagai partai peringkat dua pemilu legislatif) kami tetap memperoleh Wakil Ketua DPR RI," ujar Priyo.

Priyo menyesalkan langkah Golkar kubu Aburizal Bakrie yang mengajukan nama pengganti Setya Novanto tanpa berkomunikasi dengan Golkar kubu Agung Laksono. Priyo menekankan pihaknya membuka ruang dialog dengan kubu Aburizal untuk membicarakan persoalan pengajuan nama pengganti Setya Novanto, yang sebelumnya sudah mengundurkan diri karena kasus PT. Freeport Indonesia.

"Kami membuka diri membicarakan ini dalam suasana kekeluargaan. Hanya dengan cara itu bisa tertib. Kalau tidak, tidak akan selesai karena kami mengusulkan surat yang sama ke pimpinan DPR," jelas dia.

Seperti diketahui, Golkar kubu Aburizal Bakrie telah mengajukan nama pengganti Novanto sebagai Ketua DPR RI yakni Ade Komaruddin. Kubu Aburizal juga mendaulat Novanto menjadi Ketua Fraksi Golkar di DPR RI.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement