Ahad 20 Dec 2015 17:33 WIB

Cuaca Ekstrem Landa Perairan Selat Sunda

Rep: Mursalin Yasland/ Red: Dwi Murdaningsih
Petugas memonitor cuaca dan gelombang di selat Sunda.
Foto: Republika/Prayogi
Petugas memonitor cuaca dan gelombang di selat Sunda.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDAR LAMPUNG -- Cuaca ekstrem seperti angin kencang dan hujan deras melanda perairan Selat Sunda, tiga hari terakhir. Meski masih lancar, Ahad (20/12), kapal feri Selat Sunda Pelabuhan Bakauheni-Merak berlambung besar diturunkan untuk mengatasi tingginya gelombang laut, dan kuatnya arus air laut membuat kapal.

Manajer Operasional PT Angkutan Sungai Danau dan Penyeberangan (ASDP) Indonesia Ferry (IF), Bakauheni, Lampung, Heru Purwanto, membenarkan kondisi cuaca di perairan Selat Sunda bersifat ekstrem, beberapa hari terakhir.

"Sekarang lagi cuaca ekstrem, jadi kami terus memantau kondisi cuaca di perairan Selat Sunda," kata Heru.

ASDP mengoperasionalkan kapal berlambung besar, agar dapat menghalau gelombang tinggi, dan arus bawah laut yang kuat. Selain itu, kapal tugboat disiagakan untuk menarik kapal feri yang terbawa arus, atau susah sandar di dermaga.

Arus pelayaran penumpang dan kendaraan yang menggunakan kapal feri roll on roll off (roro), masih berjalan normal pada Ahad (20/12) siang dan petang hari. Angin kencang yang menyebabkan gelombang laut tinggi kerap terjadi pada malam hari.

"Pelayaran kapal feri siang hari masih normal, meski cuaca hujan dan angin kencang," kata Nardi, penumpang kapal feri Selat Sunda tujuan Merak, Banten. Waktu menyeberang terjadi keterlambatan, karena kuatnya arus air bawah laut, sehingga untuk merapat dermaga mengalami hambatan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement