Ahad 20 Dec 2015 10:18 WIB

Megawati Resmikan Kebun Raya Baturraden

Rep: Eko Widiyatno/ Red: Nur Aini
Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri.
Foto: Republika/Tahta Aidilla
Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri.

REPUBLIKA.CO.ID, BANYUMAS -- Ketua Umum PDIP yang juga Ketua Yayasan Kebun Raya Indonesia, Megawati Soekarno Putri, meresmikan Kebun Raya Baturraden, Sabtu (20/12). Peresmian kebun raya yang berada di bawah pengelokaan Pemprov Jateng tersebut, ditandai dengan pemukulan lesung dan penandatanganan prasasti.

Hadir dalam acara tersebut, Menteri Kehutanan dan Lingkungan Hidup Siti Nurbaya, Gubernur Jateng Ganjar Pranowo, dan Wakil Kepala Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Akhmadi Abbas.

Megawati dalam kesempatan itu mengaku bersyukur, bahwa Kebun Raya Baturraden yang sebenarnya sudah digagas sejak ia masih menjabat sebagai Wakil Presiden RI, akhirnya diresmikan. ''Ketika saya dikabari bahwa Kebun Raya Baturraden akan diresmikan, hati saya rasanya nyess, adem,'' jelasnya.

Dia mengaku menunggu cukup lama, agar Kebun Raya Baturraden diresmikan. Dia pertama kali mengungkapkan harapan itu, saat Jateng masih dipimpin Gubernur Mardiyanto atau sekitar 12 tahun. ''Karena itu, saya sangat bersyukur Kebun Raya Baturraden ini akhirnya bisa diluncurkan,'' katanya.

Dalam kesempatan itu, dia juga mengungkapkan alasan kecintaannya terhadap keberadaan kebun raya. Sebagai puteri presiden pertama RI, salah satu tempat tinggalnya adalah di Istana Bogor yang berdampingan dengan Kebun Raya Bogor. Sejak itu, muncul kecintaanya pada pohon-pohon dan aneka flora-fauna yang ada di Indonesia.

''Karena itu, saya kemudian mendirikan Yayasan Kebun Raya Indonesia yang salah satu tujuannya untuk melestarikan kekayaan flora dan fauna Indonesia,'' jelasnya. Apalagi dia menilai, kekayaan flora dan fauna di Indonesia merupakan yang paling luar biasa di dunia.

Dalam kesempatan itu, dia mengingatkan pengaruh akan diberlakukannya era Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) terhadap masalah keragaman hayati. Menghadapi era tersebut, dia meminta Menteri LH agar mulai memikirkan upaya menjadikan tanaman-tanaman khas Indonesia sebagai kekayaan khas alam Indonesia. ''Jangan sampai kekayaan alam yang khas Indonesia, justru diklaim oleh bangsa lain,'' katanya.

Gubernur Jateng Ganjar Pranowo, menjelaskan Kebun Raya Baturraden secara keseluruhan memiliki luas lahan sekitar 143,5 hektare. Namun dari luas lahan tersebut, baru 11,5 persen yang dikelola secara intensif. ''Ke depan, kita berharap areal kebun raya yang dikelola bisa semakin luas, lengkap dengan sarana dan prasarananya,'' jelasnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement