Kamis 17 Dec 2015 09:24 WIB

Wawasan Kebangsaan Bisa Tingkatkan Perekonomian

Rep: Fauziah Mursid/ Red: Ilham
Peta Indonesia
Foto: wikipedia
Peta Indonesia

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kondisi perekonomian Indonesia yang baik adalah sebuah keniscayaan bagi bangsa. Namun, hal itu harus didukung oleh masyarakat yang mengenali potensi yang melekat pada dirinya.

Pakar kebangsaan Sapto Supono mengatakan, kadar wawasan kebangsaan suatu bangsa biasanya berbanding lurus dengan kondisi yang ada di negaranya. Lantaran itu, ia mengingatkan pentingnya meningkatkan wawasan kebangsaan suatu masyarakat.

"Kalau baik (wawasan kebangsaannya), kita akan kaya, kalau enggak ya sulit," kata Sapto dalam seminar bertema 'Wawasan Kebangsaan bagi ketahanan Bangsa' di atas Kapal Motor Umsini, Tanjung Priuk-Tanjung Pinang, Rabu (15/12).

Sapto mengatakan, masih banyak warga Indonesia yang belum mempunyai wawasan kebangsaan yang cukup memadai. Hal ini menyebabkan minimnya pengetahuan potensi bangsanya sendiri. "Kita semua kaya, tapi pada enggak tahu, nah makanya pentingnya pemantapan wawasan kebangsaan ini yang harus dibangun," kata Sapto.

Ia melanjutkan, pentingnya wawasan kebangsaan ini yakni untuk segi ekonomi maupun politik. Di segi ekonomi misalnya, kekayaan alam yang ada di Indonesia tidak akan cukup tanpa disertai wawasan terhadap potensi sumber daya alam yang ada. "Ya kalau kita gali lebih banyak lagi, akan memberi keuntungan bagi bangsa kita sendiri, kalau sekarang kan tidak," kata staf ahli Direktorat Jenderal Politik Pemerintahan Umim tersebut.

Karena menurutnya, saat ini Indonesia berada di tengah pusaran kepentingan asing. Sehingga, jika tidak diantisipasi sejak saat ini, maka akan berpengaruh dengan ekonomi Indonesia. "Contoh penguasaan kartel dan mafia ini, pasar ini yang membuat kita dilemahkan, membuat orang malas menjadi petani tapi malah pedagang," ujarnya.

Di bidang politik, masalah Indonesia kerap berasal dari politik. dimana partai politik yang harusnya membangun demokrasi justru nampak lemah. Menurut Sapto, penting untuk membangun etika politik agar kondisi politik di Indonesia menjadi lebih baik. (Baca: 473 WNI di Jeddah Dipulangkan).

"Harusnya konsolidasi politik, bagaimana membangun etika politik , karena yang bisa bangun demokrasi itu parpol, kalau enggak bagus ya lemah," ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement