Rabu 16 Dec 2015 06:45 WIB

Megawati Resmikan Waduk, Pengamat: Mungkin Jokowi Ingin Kasih Penghormatan

Rep: Qommarria Rostanti/ Red: Teguh Firmansyah
Juru Kampanye Nasional (Jurkamnas) Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) sekaligus Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri
Foto: ANTARA FOTO/Wahdi Septiawan
Juru Kampanye Nasional (Jurkamnas) Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) sekaligus Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Peresmian Waduk Titab-Ularan di Buleleng, Bali oleh Presiden RI ke-5 Megawati Soekarnoputri tidak perlu dihebohkan. Peresmian proyek pemerintah oleh seseorang yang pernah menjadi Presiden dinilai boleh-boleh saja meski tidak terlalu lazim.

Koordinator Komite Pemilih Indonesia (TePI) Jeirry Sumampow mengatakan mungkin Presiden Joko Widodo ingin memberikan penghormatan ke Megawati selaku inisiator pembangunan waduk tersebut untuk meresmikannya.

"Dari sisi apapun tidak terlalu berpengaruh. Kalau tidak diresmikan pun tidak masalah yang penting kegunaannya," ujarnya kepada Republika.co.id, kemarin.

Terkadang, kata Jeirry, masyarakat memberi kehormatan ke salah satu tokoh dengan cara seperti itu. Untuk itu, publik tidak perlu terlalu heboh menanggapinya.

Menurutnya, masih ada banyak hal yang jauh lebih penting dipikirkan, toh dalam peresmian ini tidak ada yang dilanggar atau dirugikan. "Apalagi mungkin masyarakat senang-senang saja atau malah mungkin bangga," ujarnya.

Baca juga, Peresmian Waduk Oleh Megawati Dinilai Lumrah.

Mungkin sebagian orang melihat peresmian ini ada hubungannya dengan Presiden Jokowi yang diusung oleh PDI Perjuangan, partai pimpinan Megawati.

Namun apabila fakta menunjukkan waduk tersebut digagas oleh Megawati dan ternyata tidak bisa selesai saat pemerintahannya, maka peresmian olehnya sah-sah saja.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement