Selasa 15 Dec 2015 23:03 WIB

Terumbu Karang Tiga Pulau di Makassar Hampir Buruk

Terumbu Karang (Ilustrasi)
Terumbu Karang (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, MAKASSAR -- Marine Science Diving Club (MSDC) Universitas Hasanuddin menyebutkan kondisi terumbu karang hidup dintiga pulau di wilayah Kota Makassar hampir buruk. Ketiga pulau itu adalah Pulau Barrang Lompo, Barrang Caddi dan Samalona.

"Berdasarkan hasil survei, selama empat tahun terakhir terjadi penurunan penutupan karang hidup di tiga pulau tersebut dengan kondisi sedang atau hampir buruk ," kata tim survei MSDC Unhas Ratna Sari di Makassar, Selasa (15/12).

Ia menyebutkan pada 2012 di Pulau Barrang Caddi tutupan karang hidup mencapai 56 persen. Pada  2013 naik menjadi 67 persen kemudian pada 2014 turun 47 persen hingga 2015 berada diangka 33 persen.

Selanjutnya di Pulau Barrang Lompo kondisi tutupan karang hidup pada 2012 mencapai 62 persen, lalu turun 50 persen di 2013, terus turun pada 34 persen di 2014 hingga 2015 mencapai 29 persen.

Sedangkan di Pulau Samalona pada 2012 tutupan karang hidup mencapai 57 persen, 2013 turun 56 persen, selanjutnya 2014 turun lagi menjadi 49 persen hingga 2015 kembali turun diangka 35 persen.

"Untuk 2012 sampai 2013 kondisi terumbu karang pada kategori baik, namun pada 2013 hanya Pulau Barang Lompo pada kondisi baik. Sedangkan 2014-2015 terumbu karang di tiga pulau tersebut kurang baik," ujarnya.

Pakar kelautan yang juga Dekan Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan Unhas Makassar Jamaluddin Jompa mengatakan Pemerintah Kota Makassar harus segera melakukan penegakan hukum dan aturan serta penindakan oknum perusak terumbu karang.

Kendati pihaknya tengah membahas tentang menurunnya kondisi terumbu karang di tiga pulau tersebut, dia mengatakan, diperlukan segera keterlibatan semua pihak utamanya kepolisian untuk menangkap para perusak rumah ikan itu.

"Perlu adanya tindak lanjut dari Pemkot Makassar pada persoalan kerusakan terumbu karang yang ada di tiga pulau ini. Penegakan aturan dan hukum harus ditegakkan lagi bagi para perusak ekosistem terumbu karang dan di laut," ujarnya. 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement