Kamis 10 Dec 2015 21:22 WIB

DPR Pertanyakan Kinerja Menkes

Rep: Eric Iskandarsjah Z/ Red: Citra Listya Rini
Menteri Kesehatan Nila F Moeloek mengikuti rapat kerja dengan Komisi IX di Kompleks Parlemen Senaya, Jakarta Rabu (4/2).(Republika/Agung Supriyanto)
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Menteri Kesehatan Nila F Moeloek mengikuti rapat kerja dengan Komisi IX di Kompleks Parlemen Senaya, Jakarta Rabu (4/2).(Republika/Agung Supriyanto)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA  --  Menteri Kesehatan (Menkes) Nila F. Moeloek harus dipertanyakan kinerjanya. Karena telah lalai melindungi warga Papua dari bencana kematian.

Hingga saat ini, Kemenkes belum juga dapat memetakan penyebab kematian bayi yang telah terjadi di Dunga Papua. Padahal berita tentang kematian bayi ini sudah diberitakan sejak pertengahan November.

Anggota DPR RI, Komisi IX Nihayatul Wafiroh mengatakan pernyataan Kemenkes bahwa mereka belum dapat memastikan kondisi korban serta masyarakat di Dunga hingga sekarang, membuktikan sangat buruknya sistem pendataan.

"Hal ini sekaligus menunjukkan begitu buruknya kinerja Kemenkes," katanya dalam keterangan pers kepada Republika.co.id, Kamis (10/12).

Bahkan, lanjut dia, beberapa sumber mengatakan kematian bayi ini telah terjadi sejak pertengahan tahun ini. Beberapa media, baik media mainstream maupun media sosial sudah memberitakan tentang kematian banyak bayi di Dunga tersebut. Ada yang mengatakan 37, 56, bahkan ada yang mengatakan 71 jiwa anak meninggal.

"Artinya, hal ini sudah berlangsung selama enam bulan. Namun Kemenkes kurang merespon bencana kematian ini," kata Nihayatul. Fatalnya, lanjutt dia, pihak Kemenkes belum dapat memastikan data valid tentang hal itu. Bahkan dengan seenaknya beralasan bahwa, daerah ini memang sulit dijangkau.

Ia juga mengatakan, tahun depan ini, Kementerian Kesehatan adalah salah satu Kementerian yang mendapat kenaikan anggaran paling banyak yaitu sebesar 5,05 persen. Jadi, tahun ini Kemenkes mendapat jatah 109 Trilliyun rupiah.

Dengan anggaran sebesar itu seharusnya Kemenkes malu mengatakan belum mengetahui secara pasti kondisi warga Dunga saat ini. Hal ini secara implisit menunjukka bahwa, koordinasi antara Kemenkes pusat dengan Dinas Kesehatan di daerah sangat buruk.

 

Nihayah juga mengatakan akan mendorong Komisi IX untuk segera menindaklanjuti kasus ini dan memanggil sekaligus mendesak Kementerian Kesehatan untuk bertindak cepat dan tepat.

"Jika sampai satu minggu ini belum juga ada perbaikan kondisi anak-anak serta masyarakat di sana, kami akan terus mengevaluasi kinerja kemenkes tentang hal ini. Ini masalah nyawa banyak orang, warga Indonesia yang harus segera dilindungi. Jika tidak segera melakukan kerja secepatnya dan tepat, banyak korban yang akan berjatuhan," kata Nihayatul Wafiroh.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement