REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Ketua DPR RI, Fadli Zon menegaskan pernyataan bakal calon presiden AS Donald Trump yang mengusulkan larangan muslim berkunjung ke AS adalah pernyataan konyol.
"Menurut saya, pernyataan Donald Trump itu pernyataan yang konyol. Itu melanggar HAM. Amerika itu negara imigran, warga aslinya orang Indian. Kebijakan soal imigran, agama, AS selalu mengedepankan hak asasi, keberagaman," kata Fadli di Jakarta, Kamis (10/12).
Pernyataan itu, sambungnya, tidak bisa diterima. "Warga muslim di AS banyak dan banyak kontribusinya. AS itu melting pot. Kalau dia lakukan hal yang diskriminatf, itu bertentangan dengan Bill of Right (deklarasi konstitusi AS)," imbuhnya.
Namun, Fadli mengatakan Donald Trump mengatakan hal itu karena dipojokkan dan disebut sebagai orang yang liberalis.
"Menurut saya, bukan disengaja dengan pernyataan itu. Dia dituduh liberal sehingga harus keluarkan pernyataan sangat konservatif untuk bisa diterima oleh Partai Republik," ujar Fadli.
Ia mengaku tidak menyesal bertemu dengan Donald Trump meskipun Donald Trump sering memojokkan muslim. "Gak lah, kan gak ada urusan. Kalau dia berinvestasi di Indonesia, ya bagus-bagus saja," demikian Fadli.
(Baca juga: Din: Larangan Muslim Masuk AS Lelucon Trump).