Selasa 08 Dec 2015 18:14 WIB

Amankan Serangan Fajar, 5.000 Petugas Panwaslu Diturunkan

Rep: c12/ Red: Friska Yolanda
 Tiga petugas Hansip mengangkut logistik Pilkada Kabupaten Semarang 2015 dengan berjalan kaki untuk didistribusikan ke tempat pemungutan suara (TPS) di Desa Duren, Sumowono, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, Selasa (8/12).
Foto: Antara/Aditya Pradana Putra
Tiga petugas Hansip mengangkut logistik Pilkada Kabupaten Semarang 2015 dengan berjalan kaki untuk didistribusikan ke tempat pemungutan suara (TPS) di Desa Duren, Sumowono, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, Selasa (8/12).

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Sebanyak 5.246 petugas dari panitia pengawas pemilu (Panwaslu) Kabupaten Bandung disiagakan untuk menghadapi 'serangan fajar' pada hari pencobolosan pemilihan kepala daerah (pilkada) Kabupaten Bandung. 

Ketua Panwaslu Kabupaten Bandung Ari Haryanto menuturkan, seluruh petugas tersebut untuk segera melapor terkait segala bentuk black campaign menjelang momen pencoblosan pilkada Kabupaten Bandung. 

"Jadi petugas ini untuk memantau pergerakan warga di tingkat RW, kalau ada, langsung lapor," tutur dia, Selasa (8/12).

Lanjut Ari, segala bentuk kampanye hitam bakal langsung ditindak. "Termasuk, warga yang mengaku sebagai korban black campaign," ujar dia.

Sebab, dalam situasi saat ini, tentu akan terjadi banyak gesekan dari tiap pendukung tiga paslon di pilkada Kabupaten Bandung. Karena itu, ia juga meminta warga untuk tidak mudah tersulut emosi.

Hingga saat ini, pihaknya belum menemukan adanya kecurangan dalam bentuk apapun. Ari pun meminta warga untuk segera melapor ke pihak berwajib atau panwaslu jika menemukan bentuk-bentuk pelanggaran. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement