REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Ratusan orang yang tergabung dalam Aliansi Masyarakat Muslim Sunda menggelar aksi unjuk rasa di depan Gedung Sate Bandung, Senin (7/11). Mereka, menuntut Polda Jabar segera memproses hukum Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi atas pelaporan penistaan agama oleh Masyarakat Muslim Sunda Purwakarta ke Polda Jabar.
"Pelaporan ini harus segera diproses oleh Polda Jabar," ujar koordinator Aliansi Pergerakan Jabar yang juga tergabung dalam Aliansi Masyarakat Muslim Sunda Asep Syaripudin, kepada wartawan.
(Baca Juga: FPI Tuding Purwakarta Darurat Akidah, Ini Kata Bupatinya... )
Menurut Asep, dia khawatir kalau tidak segera ditangani oleh aparat kasus ini akan menjadi konflik horizontal. Asep menilai, Sunda sangat identik dengan ajaran Islam. Sehingga, Masyarakat Muslim Sunda, berkumpul di depan Kantor Gubernur/Wakil Gubernur Jabar untuk menyuarakan adat istiadat Sunda sejalan dengan syariat Islam.
Namun, dia menambahkan, apa yang dilakukan Bupati Purwakarta malah sebaliknya. Sunda, disimbolkan dengan patung-patung dan simbol-simbol mistik yang bertentangan dengan syariat Islam. "Maka wajar jika umat Islam di Purwakarta melaporkan Dedi Mulyadi ke Polda Jabar," katanya.
(Baca Juga: Ridwan Kamil Minta Habib Rizieq Minta Maaf ke Masyarakat Sunda).
Simbol-simbol budaya yang ditampilkan oleh Bupati Purwakarta, dia mengatakan, dinilai telah mencederai umat Muslim Purwakarta yang identik dengan kota pesantren.
Terkait apa yang diutarakan oleh petinggi FPI Habib Rizieq dalam ceramahnya di Kabupaten Purwakarta beberapa waktu lalu, Asep megatakan hal itu tidak bermaksud menyinggung atau memplesetkan salam sunda "Sampurasun". Seharusnya, Ceramah Ustad Habib Rizieq itu dilihat secara keseluruhan.
"Itu bukan maksud memplesetkan atau menghina 'Sampurasun'. Namun konteksnya mengingatkan Bupati Purwakarta agar tidak merusak syariat Islam dengan adat istiadat," katanya.
Selain itu, Asep juga mendesak Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan untuk melestarikan adat dan budaya Sunda yang sejalan dengan syariat Islam. Serta, menjaga kerukunan sesama orang Sunda, khususnya masyarakat Jabar. Ia pun, mengimbau masyarakat sunda di Jabar untuk tidak terprofokasi atau mau di adu domba oleh pihak mana pun yang tidak bertanggung jawab.