REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dalam hiruk pikuk politik yang memusingkan, ada hal positif dalam bidang politik yang tercermin dalam bangsa Indonesia.
Peneliti Pusat Penelitian Kemasyarakatan dan Kebudayaan (P2KK) LIPI Ahmad Najib Buhari menyatakan, masyarakat Indoneisia dalam faktor nasionalisme sangat kuat.
"Tapi ada satu nilai positif dari Indonesia politik, bahwa kita masih punya nilai kebangsaan dan kesatuan yang kuat," ujar Najib di Graha LIPI, Jakarta, Senin (8/12).
Najib menjelaskan, melalui survei yang dilakukan dalam kebutuhan Indeks Kesiapan Masyarakat (IKM) menghadapi globalisasi pada provinsi Yogyakarta, Sumatra Barat dan Sulawesi Selatan. IKM menitik beratkan pada tiga faktor utama penilaian yaitu sosial ekonomi, sosial budaya, dan sosial politik.
"Kita kuat dalam hal politik," ujarnya.
Jika dalam bidang ekonomi dan budaya ketiga daerah tersebut menunjukan nilai yang tidak cukup tinggi, berbeda dengan masalah politik, terutama nasionalisme. Menurut Najib, meski nilainya tidak dapat dikatakan terlalu tinggi,tapi dibandingkan dua faktor lainnya, nasionalisme menduduki peringkat teratas.
Dengan hasil tersebut menunjukan bangsa Indonesisa dalam hal nasionalisme cukup kuat. Hanya saja tidak diiringi dengan penerapan aspek ekonomi dan budaya, seperti mulai menggunakan atau mengonsumsi produk dari dalam negeri.