Sabtu 05 Dec 2015 13:46 WIB

Pelabuhan Makassar Layani Ekspor Barang Langsung ke Hong Kong

Rep: Debbie Sutrisno/ Red: Nur Aini
Ekspor (ilustrasi)
Foto: Republika/Adhi Wicaksono
Ekspor (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, MAKASSAR -- PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) IV (Persero) membuka jalur pelayaran langsung internasional (direct call) dari Makassar, yaitu Makassar-Hong Kong dan Makassar-Dili melalui Terminal Petikemas Makassar (TPM) yang ditandai dengan pengiriman komoditas ekspor sebanyak 300 TEUs (Twenty Foot Equivalent Unit).

Direktur Utama Pelindo IV Doso Agung mengatakan, direct call melalui TPM merupakan salah satu terobosoan yang dilakukan pihaknya di penghujung tahun ini. Pihaknya memang berencana membangun interkonektivitas di Indonesia timur untuk menjamin ketersediaan muatan, sehingga pelayaran dari dan ke Makassar-Hong Kong dapat dilakukan secara rutin setiap minggu dengan rute Pelabuhan Makassar-Jakarta-Bututu-Manila-Batangas, Hong Kong-Shekou-Manila-Manila, serta Cebu‎.

“Dari sisi pendapatan perusahaan sendiri, dengan adanya terobosan ini kami optimistis bisa mendongkrak pendapatan Pelindo IV antara 10 persen hingga 15 persen pada tahun depan,” kata Doso Agung, di Makassar, Sabtu (6/12).

Doso mengungkapkan, direct call merupakan salah satu upaya pihaknya untuk mengembalikan kejayaan Kota Makassar yang memang dikenal sebagai Kota Bandar Pelabuhan pada masa lalu. Dengan konsep ini, masyarakat Kota Makassar dan Sulsel umumnya akan dapat menikmati barang yang murah dan juga bisa meningkatkan pendapatan daerah Sulsel.

GM Terminal Petikemas Makassar Pelindo IV Muhammad Basir mengungkapkan, direct call dengan menggunakan sistem pembukaan jalur pengiriman logistik di TPM guna memangkas biaya pengiriman, baik domestik maupun luar negeri hingga 120 dolar AS per kontainer. Hasilnya, harga komoditas tentu akan bersaing dan pencatatan ekspor di Sulsel meningkat.

Basir berharap, direct call akan menjadi solusi pemangkasan biaya pengiriman logistik yang cukup mahal selama ini, termasuk menghilangkan double handling atau ditangani berganda.

“Sebelumnya, kami telah melakukan penandatangan Nota Kesepahaman antara Terminal Petikemas Makassar dengan Pelayaran Internasional di bawah naungan SITC Countainer Lines Co.Ltd sebagai bagian dari solusi mengefesiensi anggaran,” kata Basir. Dia menambahkan, SITC Countainer Lines Co.Ltd sendiri merupakan perusahaan pelayaran internasional yang berpusat di Hong kKong dan berencana pada direct call perdana dari TPM akan menggunakan kapal dengan kapasitas 1.000 TEUs.

Menurut Basir, selama ini biaya pengiriman ke luar negeri cukup mahal karena harus melalui Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya dan Tanjung Priok di Jakarta, selanjutnya baru diekspor ke negara-negara Asia, termasuk Hong Kong hingga Manila. Melihat hal ini, Basir sangat berharap dengan direct call ini akan memengaruhi nilai kompetitif harga barang yang akan diekspor dari TPM.

Selama ini, bila dikalkulasi, biaya yang harus dikeluarkan untuk mengirim barang dari TPM ke luar negeri cukup besar, yakni mencapai 140 dolar AS per TEUs per kointainer. “Inilah yang menjadi persoalan selama ini. Oleh sebab itu, kami yakin dengan penjajakan kerja sama ini, biaya pengiriman akan terpangkas hingga 15 persen karena langsung ke negara tujuan,” ucapnya.

‎Sebelumnya, pada April 2014 PT Pelindo IV juga telah menyelenggarakan direct call di Pelabuhan Bitung, Sulawesi Utara, bekerja sama dengan perusahaan pelayaran Maersk Line. Adapun, jalur direct call yang dilewati Maersk Line adalah Papua New Guinea melalui Port Moresby, Port Noro, LAE, kemudian masuk ke Bitung dan terakhir di Tanjung Pelepas, Malaysia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement