Jumat 04 Dec 2015 23:53 WIB

Sistem Pengalengan Mampu Mendongkrak Produktivitas Ikan

Ikan kalengan (ilustrasi)
Foto: Corbis.com
Ikan kalengan (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ikan merupakan sumber protein hewani dan juga memiliki kandungan gizi yang tinggi di antaranya mengandung mineral, vitamin, dan lemak tak  jenuh. Protein dibutuhkan tubuh untuk pertumbuhan dan pengganti sel-sel tubuh yang telah rusak. 

Protein dalam ikan berguna untuk mempercepat pertumbuhan badan (baik tinggi maupun berat) juga untuk meningkatkan daya tahan tubuh. Protein ikan juga mampu mencerdaskan otak/mempertajam pikiran. Manfaat lainnya yakni untuk meningkatkan generasi/keturunan yang baik. 

Ikan memiliki kadar protein yang sangat tinggi yaitu sekitar 20 %. Disamping itu, protein yang terkandung dalam  ikan mempunyai mutu yang baik, sebab sedikit mengandung kolesteroldan sedikit lemak. Di samping kelebihan tersebut, ikan memiliki kelemahan yakni mudah membusuk.

Pengalengan ikan merupakan suatu cara pengawetan yang dikemas secara hermetis dankemudian disterilkan. Pengemasan secara hermetis dapat diartikan bahwa penutupannya sangatrapat, sehingga tidak dapat ditembus oleh udara, air, kerusakan akibat oksidasi, ataupunperubahan cita rasa.

Pada pengawetan ikan, secara teknis ada beberapa cara yang menggunakan prinsip mikrobiologis yaitu mengurangi jumlah seminimal mungkin mikroorganisme pembusuk, mengurangikontaminasi mikroorganisme, menciptakan suasana lingkungan yang tidak disukai oleh mikroorganisme dengan cara pemanasan dan radiasi. 

Pemusnahan mikroorganisme dengan pemanasan pada pengalengan ikan pada prinsipnya menyebabkan denaturasi protein, serta menonaktifkan enzim yang membantu proses metabolisme. Pada pengalengan, yang perlu diwaspadai adalah bakteri anaerob seperti Closteridium botullinum yang tahan terhadap suhu tinggi.

Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan di Banda Aceh baru-baru ini berkesempatan diundang sebagai narasumber yang diwakili oleh Nurlinda Lubis dan Sri Wardono pada kegiatan Pengembangan Ekonomi Kawasa  Berbasis Teknologi Adaptif Pengalengan Ikan Kayu yang diselenggarakan oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan bekerja sama dengan Klinik Iptek Mina. Pelatihan yang diselenggarakan selama satu hari itu diisi dengan materi antara lain:

1. Keamanan Pangan

2. Bahaya pada Pangan dan Pencegahannya

3. Cara Produksi Pangan yang Baik pada  UMKM

4. Pengalengan Ikan Tuna Standard SNI

Secara umum masih banyak hal yang perlu diperbaiki terutama dalam segi penerapan teknologi meliputi proses pemilihan ikan, pembersihan ikan, pengolahan ikan, pengawetan ikan dan pengalengan ikan. 

Dukungan pengetahuan dan dana sangat diperlukan sehingga diharapkan Pemerintah Aceh melalui instansi terkait bisa berperan aktif dan secara tuntas melakukan pembinaan kepada UMKM.

 

 

 

 

 

 

sumber : BPOM
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement