Jumat 04 Dec 2015 14:09 WIB

Panglima TNI: Batal Ya Batal

Rep: c15/ Red: Bilal Ramadhan
Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo.
Foto: Republika/Raisan Al Farisi
Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Panglima TNI, Jendral Gatot Nurmantyo mengatakan pembatalan pembelian Helikopter Augsta Westland 101 sudah menjadi keputusan Presiden. Panglima pun tak bisa berkutik ketika Presiden sudah membatalkan.

"Memutuskan batalkan, TNI ikut batalkan tidak berkomentar apapun juga karena presiden pemimpin tertinggi TNI. Jadi nggak usah didiskusi kan lagi, batal ya batal," ujar Gatot di Lapangan Kohanudnas, Halim, Jumat (4/12).

Gatot mengatakan proses pembatalan tersebut diputuskan pada Rapat Kabinet terbatas, Kamis (3/12) sore. Gatot menjelaskan, alasan presiden membatalkan pembelian AW karena kondisi ekonomi. Apalagi, presiden berpandangan bahwa harga AW 101 memang mahal.

Gatot mengatakan, Jokowi merasa belum perlu adanya heli dengan spesifikasi tersebut. Dengan kepentingan saat ini, Jokowi merasa superpuma sudah cukup dan masih bisa digunakan. Terkait pembelian Heli cadangan, TNI sendiri mengembalikan semua ke pemerintah.

 

Nantinya akan dibicarakan lagi terkait hal ini. Heli cadangan itu diharapkan juga bisa digunakan untuk alat angkut berat. Namun, nantinya apakah akan dari PT DI atau tidak, Gatot mengaku ikut saja perintah presiden.

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement