Jumat 04 Dec 2015 11:42 WIB

Presiden Gelar Ratas Bahas Satelit

Pekerja melakukan pemeriksaan pada antena di areal Satelit Bumi Indosat Jatiluhur, Purwakarta, Jawa Barat, Jumat (8/8). (Republika/Prayogi)
Foto: Republika/Prayogi
Pekerja melakukan pemeriksaan pada antena di areal Satelit Bumi Indosat Jatiluhur, Purwakarta, Jawa Barat, Jumat (8/8). (Republika/Prayogi)

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Presiden Joko Widodo Jumat pagi melangsungkan rapat terbatas di Kantor Presiden Jakarta membahas mengenai penggunaan satelit bergerak untuk kepentingan pertahanan dan keamanan nasional.

"Hari ini akan diteruskan lagi terutama yang berkaitan dengan penggunaan satelit bergerak ini karena penting, baik untuk komunikasi daerah daerah terpencil dan pulau pulau terpencil kita," kata Presiden saat membuka rapat.

Kepala Negara mengatakan satelit itu dapat membantu untuk beberapa hal. "Membantu komunikasi maritim, membantu wesel monitoring system. Membantu hankam, membantu komunikasi bencana untuk SAR misalnya tapi memang kegunaan satelit bergerak sangat besar bahwa slotnya harus diambil," tegas Presiden.

Dalam rapat lanjutan kali ini, Presiden juga ingin mendapat paparan mengenai rencana biaya.Sebelumnya, Sekretaris Kabinet Pramono Anung mengatakan keputusan tentang penggunaan slot untuk satelit Indonesia harus segera diputuskan paling lambat 7 Desember mendatang.

"Memang kita punya satelit di salah satu orbit itu perlu segera diputuskan oleh Presiden karena batas waktunya tanggal 7 Desember. Sehingga karena orbit itu digunakan terutama di bidang pertahanan, keamanan, kelautan maka presiden memberi arahan untuk bagaimana pun orbit itu harus tetap jadi milik bangsa Indonesia," kata Pramono Anung di Kantor Presiden sebelum rapat terbatas berlangsung.

Ratas mengenai hal ini, kata Pramono, sudah berlangsung pada Kamis (3/12) lalu dan pada Jumat (4/12) dilanjutkan.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement