REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo menyatakan pemerintah ingin memberikan perhatian yang kuat terhadap pembangunan infrastruktur di tanah Papua.
"Pemerintah harus hadir melalui pembangunan infrastruktur jalan, jembatan, pelabuhan, kawasan industri dan juga pembangunan pasar-pasar, juga melalui pelayann kesehatan, pendidikan, maupun pelayanan sosial yang sangat diharakan oleh warga tanah Papua," kata Presiden saat memimpin Rapat Terbatas di Kantor Kepresidenan Jakarta, Kamis (3/12).
Jokowi juga menyinggung kinerja kementerian yang bekerja secara sektoral, tidak terintegrasi sehingga kelihatan di lapangan berjalan sendiri-sendiri. "Saya tegaskan agar kita memperikan perhatian untuk mempercepat pembangunan infrastruktur (Papua)," kata Presiden.
Jokowi berharap dengan pembangunan infrastruktur, terutama jalan diperbatasan, jembatan, agar bisa membuka keterisolasian beberapa wilayah yang ada di Papua.
Menurut Presiden, dengan pembangunan infrastruktur yang menghubungkan wilayah di Papua sangat diperlukan sehingga dapat menurunkan harga kebutuhan pokok. "Nantinya arus barang, kemudian arus orang dari satu kabupaten ke kabupaten lain bisa lebih cepat dan tentu saja akan mempengaruhi harga di sana (Papua)," ujar Jokowi, berharap.
Presiden juga ingin meletakkan pondasi yang kuat terhadap percepatan pembangunan Papua dan pembenahan tata kelola pemerintahan daerah yang baik, transparan, akuntable dan memberikan ruang-ruang partisipasi peran masyarakat.
"Kita berharap agar semua yang dibangun ini mendengarkan suara rakyat dan diajak bersama-sama membangun tanah Papua," kata Presiden.