REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Peristiwa hujan lebat disertai tiupan angin kencang yang melanda wilayah Muara Teweh Kabupaten Barito Utara, Kalimantan Tengah dan sekitarnya pada Rabu (2/12) tengah malam diwarnai terjadinya rentetan sambaran petir hingga 47.503 kali.

"Puncak sambaran petir ribuan kali itu terjadi pada Kamis (3/12) dinihari sekitar pukul 01.58 WIB sebanyak 271 kali sambaran petir," kata Kepala Kelompok Tenaga Teknis pada Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika Muara Teweh, Sunardi, di Muara Teweh, Kamis (3/12).

Hal itu berdasarkan rekaman alat deteksi sambaran petir (lightning detector) yang dimiliki BMKG Muara Teweh saat terjadi hujan lebat pada Rabu (2/12) sore pukul 16.30 WIB sampai Kamis (3/12) dinihari.

"Untuk sementara angka sambaran petir itu merupakan frekuensi tertinggi pada awal Desember 2015 ini," katanya.

Menurutnya, dari ribuan kali peristiwa sambaran petir yang tercatat pada Rabu (2/12) malam pukul 20.48 WIB tersebut sambaran petir kuat (strong strokes) 252 kali dan dari awan ke tanah (cloud to ground) mencapai 9.251 kali.

Bahkan dalam peristiwa hujan dan angin yang disertai petir pada malam itu paling berbahaya puncak sambaran terjadi dua kawasan yakni di kawasan arah tenggara atau kawasan Kelurahan Jingah dan Desa Hajak Kecamatan Teweh Baru serta arah timur laut di kawasan Kecamatan Lahei dan sekitarnya.

"Kami belum menerima laporan apakah rentetan sambaran petir yang terjadi pada Kamis (3/12) tengah malam itu berdampak atau tidak," jelas dia.

Ikuti Whatsapp Channel Republika