REPUBLIKA.CO.ID,MATARAM -- Wakil Gubernur Nusa Tenggara Barat, Muhammad Amin prihatin dengan data Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) NTB yang menyebutkan terdapat penderita HIV-AIDS berasal dari kalangan Pegawai Negeri Sipil (PNS) berjumlah 47 orang.
“Kita sangat prihatin. Apalagi yang tertular penyakit itu karena berhubungan intim,” ujarnya di Kota Mataram, Selasa (1/12).
Namun, ia menuturkan, bisa saja penderita penyakit itu yang berasal dari kalangan PNS terkena karena faktor lain seperti dari jarum suntik atau pun yang lainnya. Sehingga berujung terkena penyakit itu.
Menurutnya, antisipasi pencegahan dan penyebaran penyakit tersebut harus terus dilakukan. Salah satu institusi yang harus dilakukan adalah memperkuat rumah tangga dan keluarga.
“Ada edukasi keagamaan kepada rumah tangga mengenai bahayanya penyakit tersebut. Itu hal penting yang harus dilakukan dari diri pribadi dan keluarga agar tidak melakukan tindakan diluar norma agama serta meningkatkan penanaman nilai di keluarga,” ungkapnya.
Komisi Penanggulangan AIDS Provinsi Nusa Tenggara Barat mengungkapkan jumlah penderita HIV-AIDS rata-rata berada pada usia produktif. Berdasarkan data KPA, jumlah penderita HIV-AIDS usia 25-29 tahun mencapai 205 orang periode 2001-2015. Selanjutnya, usia 30-34 tahun mencapai 246 orang.
“Penderita HIV- AIDS rata-rata masih dalam usia produktif,” ujar Sekretaris KPA NTB Soeharmanto.
Ia menuturkan, jumlah penderita HIV dengan jenis kelamin laki-laki mencapai 267 dan penderita AIDS mencapai 385 orang. Sementara, perempuan yang menderita HIV berjumlah 199 orang dan 232 yang menderita AIDS.