Selasa 01 Dec 2015 19:20 WIB

Ulat Bulu yang Resahkan Warga Cimanggis

Rep: Rusdy Nurdiansyah/ Red: Maman Sudiaman
Ulat bulu
Foto: news.id.msn
Ulat bulu

REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK -- Seorang ahli Ilmu Hama Departemen Proteksi Tanaman, Institut Pertanian Bogor (IPB), Widodo menjelaskan, serangan ulat bulu merupakan fenomena yang biasa yang bisa disebabkan perubahan cuaca ekstrem. ''Saat nanti cuaca stabil, itu akan hilang dengan sendirinya, ya paling lama akan berakhir sebulan'' terangnya.

Menurut Widodo, ulat bulu bermigrasi karena ada banyak faktor, selain cuaca bisa saja karena populasi ulat di tempat asalnya atau habitatnya terancam. ''Warga jangan cemas berlebihan, jangan bunuh pakai racun, kumpulkan ulat-ulat bulu tersebut dan jadikan pakan ikan,'' harapnya.

Kepala Bidang Pertanian Dinas Pertanian dan Peternakan Pemkot Depok, Hermin Kusmiati, mengatakan sebelum terjadi wabah ini, pihaknya telah melakukan beberapa macam pencegaha, namun kondisi alam membuat wabah ini cepat merambah hingga menyerang 12 kepala keluarga.

''Setiap tahun memang terjadi wabah ini, namun berbeda tempat. Tahun kemarin terjadi kasus serupa di belakang Pasar Agung Depok. Ini bisa terjadi karena perubahan musim, dari udara panas ke dingin. Sumber dari bawah tanah, karena ulat bulu suka kondisi yang lembab,'' jelas Hermin di Balaikota Depok, Selasa (1/12).

Berdasarkan laporan sementara, ulat bulu ini berasal dari retakan tanah yang terjadi selama kemarau panjang pada lima bulan terakhir lalu. Perubahan iklim musim panas ke musim hujan juga menjadi salah satu faktor menetasnya larva telur. ''Selama tiga hari ini hujan dan terjadi wabah ulat bulu, semakin hari semakin meningkat,'' tegas Hermin.

Saat ini, lanjut dia, terdapat tiga jenis ulat bulu, di antaranya ada yang berwarna merah, cokelat dan hitam. Distankan Pemkot Depok telah melakukan penyemprotan untuk mencegah perkembangbiakan ulat bulu merembet kemana-mana. ''Kami juga mengimbau kepada seluruh masyarakat Depok agar selalu waspada dan mengantisipasi dengan menjaga lingkungan rumah agar tetap bersih,'' ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement