REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Presiden Jusuf Kalla yang juga mantan Ketua Umum Partai Golkar meminta agar Golkar tak menghalangi proses Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) terkait kasus pencatutan nama kepala negara dalam renegosiasi kontrak PT Freeport.
Jika Partai Golkar tetap berusaha menghalangi proses ini, JK pun meminta agar Golkar tak lagi menggunakan slogan sebagai suara rakyat. "Orang bilang Golkar, saya jamin Golkar akan tetap mengatakan suara rakyat suara Golkar. Jadi kalau Golkar menghentikan ini, berhenti pakai suara rakyat suara Golkar," kata JK di Jakarta, Selasa (1/12).
Menurut dia, rakyat menghendaki dituntaskannya permasalahan korupsi, termasuk kasus yang diduga menyeret nama Ketua DPR RI Setya Novanto meskipun ia juga merupakan kader Partai Golkar.
"Itu artinya suara Ridwan suara Golkar, atau Pak Muzakir. Bukan, suara rakyat, rakyat mengkehendaki semua korupsi kita selesaikan. Seperti itu. Masa Golkar, ini partai saya nih saya omongin karena penting ini jadi saya punya otoritas berbicara kan," jelas JK.
Seperti diketahui, menjelang dilakukannya sidang MKD, Fraksi Golkar mengganti sejumlah anggotanya dalam MKD. Ketiga orang yang diganti yakni Hardisoesilo diganti dengan Kahar Muzakir, Dadang Muchtar diganti Ridwan Bae, dan Budi Supriyanto diganti Adies Kadir.