REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ribuan masyarakat Semarang menyemut di GOR Tri Lomba Juang dalam kampanye akbar pasangan Soemarmo-Zuber Syafawi, Senin (30/11/2015).
Bupati Tegal yang juga juru kampanye pasangan nomor urut 1 tersebut, Ki Enthus Susmono mengajak masyarakat Semarang bersatu memenangkan Marmo-Zuber dalam Pilkada Kota Semarang pada 9 Desember mendatang.
Tokoh PKB Jawa Tengah ini menyerukan agar kader PKS dan PKB tidak mudah dipecah belah oleh isu ideologi, khususnya jelang Pilkada serentak.
"Biasanya kalau PKS koalisi dengan PKB, selalu beredar berita bahwa PKS itu Wahabi, jangan percaya! Itu usaha untuk memecah warga NU dan PKB. PKS itu ya aswaja, karena Nabi, Quran dan Tuhannya sama seperti kita di NU dan PKB, jangan terhasut," tegas Ki Enthus.
Menurut dalang ternama ini, isu PKS sebagai Wahabi kerap dimunculkan oleh pihak lawan setiap kali Pilkada digelar. Dia mencontohkan, isu serupa muncul dalam pilkada Kabupaten Tegal yang dimenangkannya.
Padahal saat itu Ki Enthus berhadapan dengan PKS yang mengajukan Fikri Faqih yang kini menjadi Anggota DPR. Walau sebagai lawan pilkada, berkali-kali Ki Enthus yang juga teman dekat Fikri Faqih menegaskan bahwa PKS itu Aswaja (Ahlus Sunnah Wal Jamaah).
“Saya dan Pak Marmo ini punya pengalaman yang sama. Saya dipenjara oleh Orde Baru, sedangkan Pak Marmo ini dijebak oleh lawan politik," tegas Ki Enthus.
Dalang nyentrik ini yakin, Soemarmo tidak akan terjerumus lagi, karena sudah belajar dan lebih berhati-hati. Apalagi Soemarmo kini menjadi Ketua DPC PKB Kota Semarang.
“Saya jadi bupati diusung PKB, saya takzdim sama keputusan PKB. Semoga seluruh elemen NU seperti Fatayat, Banser, GP Anshor dan jaringan pesantren bisa ikut memenangkan Marmo-Zuber,” terangnya.
Dalam acara kampanye akbar tersebut hadir dari unsur PKB antara lain Ketum DPP PKB Muhaimin Iskandar dan Yusuf Chudlori. Muhaimin meminta seluruh eleman NU dan PKB berjuang memenangkan Marmo-Zuber.