Senin 30 Nov 2015 22:11 WIB

Darurat Kekeringan di Kabupaten Kuningan Dicabut

Rep: Lilis Handayani/ Red: Yudha Manggala P Putra
Kekeringan
Foto: Antara
Kekeringan

REPUBLIKA.CO.ID, KUNINGAN -- BPBD Kabupaten Kuningan mulai hari ini mencabut status darurat kekeringan seiring mulai seringnya hujan mengguyur wilayah tersebut. BPBD setempat pun mulai fokus mengantisipasi ancaman longsor dan banjir.

''Masa tanggap darurat kekeringan tidak diperpanjang karena sekarang sudah mulai masuk musim hujan,'' ujar Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Kuningan, Agus Mauludin kepada Republika, Senin (30/11).

Agus menyatakan, hari inipun pengiriman terakhir bantuan air bersih untuk delapan desa di dua kecamatan, yakni Kecamatan Ciawigebang dan Kecamatan Cimahi. Kedelapan desa itu selama ini mengalami krisis air bersih karena sumur-sumur milik warganya mengalami kekeringan.

Namun, seiring hujan yang turun hampir setiap hari, sumber air bersih untuk warga dianggap sudah mencukupi. Karenanya, tanggap darurat kekeringan di Kabupaten Kuningan pun dicabut.

''Sekarang kami mulai fokus untuk mengantisipasi longsor dan banjir,'' tutur Agus.

Agus menjelaskan, saat ini wilayah Kabupaten Kuningan hampir setiap hari diguyur hujan. Pihaknya mengimbau masyarakat untuk waspada terhadap kemungkinan longsor dan banjir.

Sementara itu, Forecaster Badan Metereologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Jatiwangi, Kabupaten Majalengka, Ahmad Faa Iziyn menerangkan, untuk Kabupaten Kuningan dan Majalengka saat ini memang sudah sering diguyur hujan. Sedangkan Kabupaten Indramayu dan Cirebon hujan masih belum turun.

''Hujan mulai turun secara merata diprakirakan pada Desember,'' tandas Faiz.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement