REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kredibilitas dan kepemimpinan Setya Novanto (Setnov) selaku Ketua DPR mulai dipertanyakan sejumlah pihak. Setidaknya dalam waktu kurang dari setahun, kepemimpinannya mencatat dua preseden buruk bagi DPR.
Anggota DPR dari Komisi III, Sahat Silaban turut mengomentari setahun kepemimpinan Ketua DPR yang dinilainya miskin integritas dan minim prestasi. (Baca: Setya Novanto Masih Sulit Dijerat Pidana)
"Selama setahun menjabat Ketua DPR, Setya Novanto telah gagal memeragakan kepemimpinan yang memberi teladan kepada anak buahnya, serta rakyat Indonesia yang direpresentasikannya," kata dia, Senin (30/11).
Sebaliknya, lanjut Sahat, Ketua DPR sejauh ini lebih banyak mempertunjukkan gelagat yang kental nuansa kepentingan kelompok. Padahal, jabatan Ketua DPR adalah milik publik, bukan milik segelintir elit dan kelompok semata.
"Ketua DPR itu bukan lagi milik kelompoknya lagi, bukan juga milik 10 fraksi di DPR, tapi milik rakyat Indonesia," ujarnya.
(Baca: Kapolri Imbau Sidang Setya Novanto Digelar Secara Terbuka)
Bukti dari terkotak-kotaknya kelompok di DPR itu bahkan terlihat saat kunjungan ke Amerika. Ia mengatakan, selaku pimpinan DPR, Setnov hanya mengajak orang dari kelompoknya saja.