REPUBLIKA.CO.ID, PARIS -- Presiden Joko Widodo hari ini menghadiri Conference of Parties (COP) ke-21 United Nations Framework Convention on Climate Change (UNFCCC), atau yang dikenal dengan Konferensi Perubahan Iklim, di Paris, Perancis, Senin (30/11).
Dalam forum tersebut, Presiden akan menjelaskan soal kebakaran hutan skala besar yang telah terjadi di Indonesia. Pemerintah menyadari, isu kebakaran hutan di Indonesia akan menjadi sorotan dalam Konferensi Perubahan Iklim.
Karenanya, Menteri Luar Negeri Retno Marsoedi mengatakan, Presiden siap menjelaskan tentang bencana kebakaran yang dampaknya ikut dirasakan negara tetangga tersebut.
Dalam pidato resminya dalam COP 21, Retno mengatakan, Jokowi akan menjelaskan alasan di balik kebakaran hutan yang tahun ini dampaknya dirasakan lebih parah dibanding sebelumnya.
"Situasi yang lebih buruk ini dikarenakan el nino," ucapnya.
Pada kesempatan yang sama, Jokowi juga akan menjelaskan upaya-upaya preventif yang sudah dilakukan pemerintah demi mencegah bencana serupa kembali terjadi.
Termasuk soal kebijakan penghentian pemberian izin baru lahan gambut dan penegakan hukum yang diberlakukan. Seperti diketahui, COP 21 menjadi forum tahunan negara-negara dunia yang sangat penting untuk membahas isu perubahan iklim.
Ada 150 pemimpin dunia dari berbagai negara hadir dalam pertemuan itu, termasuk Presiden RI Joko Widodo dan Presiden Amerika Serikat Barrack Obama.