Sabtu 28 Nov 2015 19:30 WIB

Regulator Bandara Diharap tak Tergiur Suap

Rep: C93/ Red: Yudha Manggala P Putra
Seorang petugas beraktivitas di Kawasan Bandara Sultan Thaha, Jambi, Ahad (13/9).   (Antara/Wahyu Putro A)
Seorang petugas beraktivitas di Kawasan Bandara Sultan Thaha, Jambi, Ahad (13/9). (Antara/Wahyu Putro A)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengamat Sosial Politik, Adhie M Massardi, menyayangkan tingkat pelayanan publik oleh maskapai penerbangan di Indonesia yang ia nilai masih lemah. Menurutnya, kelemahan tersebut salah satunya karena integritas pengelola atau regulator bandara yang masih sering menerima suap dari pihak maskapai penerbangan.

Adhie berpendapat, satu-satunya cara untuk membenahi kelemahan tersebut adalah regulator jangan sampai tergiur oleh suap yang ditawarkan maskapai penerbangan. Menurutnya, apapun yang diterima dari maskapai penerbangan akan membuat regulator tidak berkutik dalam menjalankan aturan-aturan yang ada.

 

"Bagaimana membenahinya? Jangan terima uang dari mereka. Setiap uang yang diterima dari mereka itu adalah anak panah yang menghujam hati dan jantung," kata Adhie di Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (28/11).

 

Maka dari itu, Adhie juga mendesak pemerintah segera melakukan audit terhadap regulasi di Bandara. Menurutnya, pemerintah harus tegas terhadap maskapai dan regulator yang tidak sesuai aturan.

 

"Angkasa Pura harus berani untuk mengoreksi dan menegakkan kebenaran agar regulasinya berjalan dengan baik," ucap Adhie.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement