REPUBLIKA.CO.ID, SOLO -- Menyusul keluarnya surat instruksi Dirjen Perhubungan Udara yang meminta seluruh bandara melakukan peningkatan keamanan, serta memeriksa semua penumpang, berikut barang bawaan, otoritas Bandara Adisumarmo Solo pun sigap melaksanakan perintah tersebut. Selain pengawasan keluar masuk barang, peningkatan kewaspadaan terhadap gerakan, atau penyelundup di kawasan bandara yang masuk dalam kategori teror juga diperketat.
''Jadi, otoritas bandara lebih perketat pemeriksaan. Ini dilakukan terhadap penumpang maupun barang yang masuk ke wilayah bandara,'' kata Rini Sri Rahayu, Staf Bidang Quality Manag dan Costumer Service PT Angkasa Pura 1, Kamis (26/11).
(Baca Juga: Keamanan Bandara Indonesia Siaga Kuning).
Menyikapi instruksi tersebut, Rini mengatakan, otoritas Bandara Adisumarmo lebih memperketat pengamanan dan pengawasan akses keluar masuk barang. Hal tersebut juga untuk mengantisipasi adanya teror bom dilakukan oleh kelompok terorisme. Pelaku melancarkan aksi di Indonesia melalui sektor penerbangan.
Masih menurut Rini, pemeriksaan barang meliputi topi, jaket, ikat pinggang, jam tangan dan bahan atau benda yang mengandung unsur logam.''Pokoknya kita periksa ketat,'' ujarnya.
Kapolres Boyolali, AKBP Budi Sartono, menyatakan siap membantu keamanan otoritas bandara. Selama ini, pengamanan bandara dilakukan oleh Lanud Adisumarmo sebagai pemilik bandara.
Ihwal peningkatan status dari hijau menjadi kuning, setelah Indonesia masuk dalam serangan terorisme usai kejadian di Paris, Prancis, aparat siaga .
Ikuti Whatsapp Channel Republika
