Kamis 26 Nov 2015 08:37 WIB

Ini Ceramah Lengkap Habib Rizieq Soal Sampurasun Jadi Campur Racun

Petinggi Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq.
Foto:

Saat banyak Ulama dan para Da'i mulai memprotes dan mengkritik peri laku "Syirik" Dedi, maka serta merta Dedi membuat Perbup (Peraturan Bupati) tentang larangan ceramah provokatif yang menentang kebijakannya.

Belakangan, Dedi mulai sering meninggalkan Salam Syariat Islam "Assalaamu 'Alaikum" dan diganti dengan Salam Adat Sunda "Sampurasun". Dimana saja dan kapan saja, Dedi terus mengkampanyekan aneka budaya "Syirik" nya yang dibungkus dengan nama "Adat" dan "Budaya", serta dikemas dengan salam santun masyarakat Sunda "Sampurasun".

Bahkan Dedi dalam salah satu bukunya yang berjudul SPIRIT BUDAYA menyebut bahwa Islam adalah BUDAYA. Padahal, Islam adalah Aqidah, Syariat dan Akhlaq yang bersumber dari WAHYU ALLAH SWT, sedang Budaya bersumber dari akal pemikiran dan perilaku manusia.

Pada halaman latar belakang buku tersebut tertulis : “Warga Baduy mengajarkan kepada kita untuk tidak melawan alam. Dalam pemahaman saya (Dedi Mulyadi, red) merekalah yang beragama dan yang bertuhan secara benar.”

Selanjutnya di halaman 16 tertulis : “Kebudayaan itu derajat manusia, persis seperti agama.” Lalu pada halaman 17 : “Saya sendiri menginginkan Sunda yang sesuai dengan wiwitan atau identitas awalnya, Sunda yang menyerahkan diri terhadap alam yang tidak mengenal simbolisasi penyembahan.”

Dapat mengunjungi Baitullah merupakan sebuah kebahagiaan bagi setiap Umat Muslim. Dalam satu tahun terakhir, berapa kali Sobat Republika melaksanakan Umroh?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement