REPUBLIKA.CO.ID,DEPOK -- Sumber banjir di Depok bertambah menjadi 55 titik tahun ini.
Tahun lalu, tercatat hanya 53 titik. "Drainase banyak yang rusak dan tidak bisa menampung air," kata"Drainase banyak yang rusak dan tidak bisa menampung air," kata Kepala Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air (Bimasda) Kota Depok, Manto dalam rilisnya, Senin (23/11).
Disebutkan, titik rawan banjir selama lima tahun terakhir mengalami pasang surut. Tahun 2011 tercatat ada 54 titik, tahun 2015 turun menjadi 33 titik. Sedangkan tahun 2013 naik lagi menjadi 44 titik.
Beberapa titik rawan banjir Depok yang permanen, antara lain Perumahan Taman Duta, Perum Bukit Cengkeh yang dilewati Kali Laya, perum Sawangan Asri yang dilewati Kali Pesanggrahan, Perum Bumi Sawangan Indah (BSI) Vila Pamulang yang dilewati Kali Angke.
Manto mengaku telah melakukan penataan drainase di 151 titik yang tersebar di 11 kecamatan. Pembangunan dan perbaikan jembatan sebanyak 27 buah juga dilakukan, dengan tujuan untuk memperlancar aliran air di kali.
"Kelancaran aliran air penting agar tidak banjir, makanya buang sampah tidak di kali atau saluran sangat membantu agar tidak banjir," ungkapnya.
Selain itu, pihaknya juga akan melakukan perbaikan turap di Kali Laya yang pengerjaannya sudah mencapai 85 persen.
Wakil Wali Kota Depok Idris Abdul Shomad mengatakan, dari awal sebelum memasuki musim hujan sudah ada beberapa hal yang diantisipasi di titik rawan. Salah satunya dengan mendisiplinkan sampah agar tidak dibuang sembarangan, apalagi di saluran air akan menyebabkan tersumbat aliran air.
"Cuma memang yang mungkin diingatkan adalah masyarakat, ketika buang sampah masih sembarangan. Kali masih banyak sampah, bagaimana tidak banjir," pungkasnya