Senin 23 Nov 2015 19:09 WIB
Kabut Asap

Kemenpora Tantang Pemuda Menjadi Relawan Tanggap Bencana

Relawan Tenggap Bencana dan Peduli Sosial bentukan Kemenpora, Senin (23/11)
Foto: kemenpora
Relawan Tenggap Bencana dan Peduli Sosial bentukan Kemenpora, Senin (23/11)

REPUBLIKA.CO.ID,OGAN ILIR -- Para pemuda di daerah-daerah titik api didorong untuk menghijaukan kembali lahan dan hutan yang beberapa waktu lalu terbakar serta menimbulkan bencana kabut asap.

"Alhamdulillah sekarang sudah musim hujan, asap sudah hilang, api sudah padam, saatnya kita hijaukan kembali lahan yang kemarin terbakar," ujar Deputi I Bidang Pemberdayaan Pemuda Kemenpora RI Yuni Purwanti meneruskan pesan Menpora Imam Nahrawi dalam rilis yang diterima Republika.co.id, Senin (23/11).

Di hadapan ratusan pemuda yang tergabung dalam Relawan Tanggap Bencana dan Peduli Sosial, Yuni mengatakan, tugas para relawan pemuda terkait bencana asap tidak boleh berhenti hanya karena hujan telah turun. Justru, katanya, saat ini menjadi awalan untuk penataan ulang penanganan musibah kabut asap yang terjadi setiap tahun.

"Sekarang kita tanam pohon, sambil menyiapkan antisipasi musibah banjir dan konsolidasi untuk penanggulangan kabut asap secara dini musim kemarau tahun depan. Semoga bisa lebih baik," tambah Yuni.

Staf Khusus Menpora Zainul Munasichin ikut menyampaikan, mulai tahun 2016, pihaknya akan menyiapkan 3.400 relawan pemuda tanggap bencana yang siaga untuk membantu penanganan bencana alam di sejumlah daerah, termasuk kabut asap.

"Mereka akan kita rekrut, kita latih dan kita tugaskan di daerah bencana, sebagai bagian dari kepeloporan dan voluntary pemuda sekaligus mem-back up BNPB," jelasnya.

Dalam kegiatan yang diselenggarakan oleh Lembaha Citra Damai bekerjasama dengan KNPI Kabupaten Ogan Ilir tersebut, Kemenpora menyerahkan santunan untuk biaya pengobatan kepada keluarga yang sempat dirawat di rumah sakit akibat kabut asap. Serta penyerahan 250 bibit pohon mahoni sumbangan dari Pertamina Foundation.

Kabupaten Ogan Ilir mendapat perhatian karena menjadi salah satu kabupaten di Sumatra yang memiliki titik api paling banyak dalam musibah kabut asap, yakni sekitar 370 titik api.

 “Memang kami membutuhkan banyak sekali tenaga-tenaga pemuda untuk ikut menanggulangi musibah asap," terang Kepala Dinas Pemuda, Olahraga, Budaya, dan Pariwisata Pemkab Ogan Ilir Fuadi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement