YOGYAKARTA — Meskipun Wakil Gubernur DIY baru meninggal pada Sabtu (21/11) dan dimakamkan di Astana Girigondo, Temon Kulon Progo, Ahad (22/11), sosialisasi pengukuran tanah tetap akan dilakukan.
"Sosialisasi tidak akan mundur lagi. Kami tetap akan melakukan sosialisasi besok Senin,’’ kata Kepala Kantor Wilayah (Kanwil) BPN DIY Arie Yuwirin pada wartawan di Puro Pakualaman Yogyakarta, Ahad (22/11).
Menurut Arie, warga yang telah bersedia dilakukan sosialisasi adalah dari Kebonjeruk, Sindetan, dan Jangkaran, sehingga sosialisasi kepada mereka bisa dilaksanakan. Namun, Arie menambahkan, ada permintaan dari Glagah agar masjid dan makam tidak diukur dulu. "Kami ikuti dulu permintaan mereka dan masyarakat banyak men-support,’’ kata Arie.
Berkenaan dengan akan dimulainya pengukuran tanah di bandara Kulon Progo, Arie mengaku, belum sempat menyampaikan kepada Wakil Gubernur DIY Paku Alam IX. "Sebenarnya, minggu depan ibu sudah janjian dengan beliau untuk bertemu karena saya mau matur sebelum pelaksanaan pengukuran tanah. Tetapi, belum sempat bertemu beliau sudah masuk rumah sakit dan meninggal,’’ kata Arie dengan mata berkaa-kaca.
Arie mengaku, sangat berkesan dengan sosok Paku Alam IX yang sederhana dan low profile, khususnya selama bekerja sama dengan tugas-tugasnya di Kanwil BPN DIY, yakni berkaitan dengan Tanah Paku Alam Ground (PAG) yang akan digunakan untuk pembangunan bandara di Kulon Progo.
"Paku Alam IX sangat mendukung pembangunan bandara di Kulon Progo dan sudah mengikhlaskan semua tanahnya seluas 170 hektare dan minta dibebaskan semua untuk pembangunan bandara,’’ kata Arie yang terlihat sangat sedih dengan meninggalnya Paku Alam IX.