Ahad 22 Nov 2015 14:15 WIB

Megawati Resmikan Perpustakaan dan Museum Bung Karno di Bali

Red: M Akbar
Megawati memperlihatkan salah satu koleksi yang tersimpan di museum Bung Karno Bali
Foto: istimewa
Megawati memperlihatkan salah satu koleksi yang tersimpan di museum Bung Karno Bali

REPUBLIKA.CO.ID, BALI -- Perpustakaan dan museum Bung Karno di Bali secara resmi dibuka oleh Megawati Soekarno Putri, Ahad (22/11). Dalam perpustakaan ini tersedia sebanyak 1.450.000 unit koleksi yang berisi tulisan tangan, pidato, buku yang dibaca Bung Karno hingga buku yang pernah ditulis tentang Bung Karno.

Ketua Yayasan Perpustakaan Bung Karno, Gus Marhaen, menjelaskan perpustakaan dan museum Bung Karno ini hadir untuk mengingatkan publik terhadap perjalanan sejarah yang pernah dilalui oleh salah satu tokoh proklamator Indonesia ini.

''Di museum ini dihadirkan juga koleksi-koleksi benda pusaka Bung Karno sejak masih kecil hingga memimpin Indonesia, seperti kursi, radio, dan tempat tidur yang pernah dibeli dan dipakai di kediamannya. Ada juga koleksi lukisan dan ratusan foto sejarah terkait hidup Bung Karno,'' katanya dalam keterangan tertulis yang diterima Republika.co.id di Jakarta, Ahad (22/11).

Gus Marhaen mengatakan koleksi yang ada di dalam museum ini ada yang bersifat asli maupun hasil reproduksi. Ia juga meyakini koleksi yang ada di museum ini akan membuat para pengunjung tergerak hatinya menyaksikan perjalanan hidup yang pernah dilakukan oleh founding father bangsa ini.

''Semoga generasi penerus bangsa bisa menikmati pemikiran dan prinsip-prinsip yang dipegang Bung Karno semasa hidupnya,'' ujarnya.

Lebih lanjut Gus Marhaen mengatakan, ketika berkunjung ke museum ini para pengunjung dapat juga melihat salah satu foto bersejarah. Foto tersebut bercerita tentang ketangguhan dan semangat Megawati sebagai penerus perjuangan Presiden Soekarno.

''Foto itu, hasil reproduksi dari foto yang dibuat pada tahun 1970-an. Ada dua bintang utama, yakni Bu Mega dan putra keduanya Prananda Prabowo, yang kini menjadi salah satu Ketua DPP PDI Perjuangan. Kami merinding melihat foto itu,'' kata Gus Marhaen.

Lantas untuk melengkapi momen bersejarah dari foto tersebut, Gus Marhaen mengambil inisiatif, menyandingkan foto tersebut dengan hasil wawancara Megawati di surat kabar Dwiwarna. Wawancara itu dilakukan setelah Megawati melahirkan, Prananda Prabowo pada 23 April 1971 atau tiga bulan setelah suami pertama Megawati dikabarkan hilang karena kecelakaan pesawat TNI AU.

''Perasaan saya setelah dianugrahi putra kedua ini tentu bahagia bercampur rasa sedih dan terharu. Sebab, kelahirannya tanpa ditunggu oleh ayahnya,'' kata Gus Marhaen mengutip publikasi wawancara Megawati di surat kabar Dwiwarna tersebut.

Perpustakaan dan Museum Bung Karno ini berada di Jalan Raya Puputan, Denpasar, Bali. Dalam acara peresmian ini turut hadir istri Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Bintang Puspayoga, Ketua DPP PDI Perjuangan Prananda Prabowo, Wasekjen DPP PDI Perjuangan Eriko Sotarduga, dan Anggota DPR dari Fraksi PDI Perjuangan Rieke Diah Pitaloka. Selanjutnya hadir juga ketua DPD PDI Perjuangan Provinsi Bali I Wayan Koster, dan Ketua Yayasan Perpustakaan Bung Karno Gus Marhaen juga mengikuti peresmian tersebut.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement