Sabtu 21 Nov 2015 20:26 WIB

PDI Perjuangan DIY Berduka Paku Alam IX Wafat

Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Aryo (KGPAA) Paku Alam IX
Foto: antarafoto
Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Aryo (KGPAA) Paku Alam IX

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Fraksi Partai Demokrasi Indonesia (FPDI) Perjuangan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Istimewa Yogyakarta (DPRD DIY) bersama seluruh rakyat berduka cita atas wafatnya Wakil Gubernur setempat Kanjeng Gusti Paku Alam IX.

"Kita kehilangan pemimpin yang bersih, baik, sederhana, dan jujur," kata Ketua Fraksi PDIP DIY Eko Suwanto di Yogyakarta, Sabtu (21/11).

Menurut Eko, sosok KGPA IX merupakan tokoh nasional yang memberikan teladan bagi rakyat dalam melaksanakan tugas-tugasnya sebagai Wakil Gubernur DIY. "KGPA IX juga pribadi yang rendah hati dan bersahabat dengan seluruh lapisan masyarakat," katanya.

Ia mengatakan, dalam tugasnya sebagai Wagub beliau juga memberikan keteladanan dengan melaksanakan tugas-tugasnya membantu Gubernur DIY dengan sangat baik.

"Kita sangat kehilangan sosok pemimpin dan bapak yang ngayomi dan melindungi rakyat. Kita doakan semoga almarhum diterima mulia di sisi Allah SWT," katanya.

Eko mengatakan di luar acara DPRD dirinya terakhir bertemu dalam acara sunatan yang diselenggarakan salah satu warga di Godean. "Saya datangi dan menyalami beliau yang saat itu lenggah (duduk) menikmati wayang kulit," katanya.

Sebelumnya, Wakil Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Sri Paduka Pakualam IX tutup usia di ICU RSUP Dr Sardjito Yogyakarta, Sabtu (21/11) sekitar 15.10 WIB.

Kabid Humas RSUP Dr Sardjito, Tresno Heru Nugroho mengatakan Sri Padualam masih di ruangan ICU belum dipindah ke ruang jenazah. "Ya benar, beliau meninggal pada pukul 15.10 WIB setelah dirawat intensif selama 15 hari," kata Heru.

Ia mengatakan Sri Paduka Pakualam dirawat di RSUP Dr Sardjito sejak 6 November 2015 karena penyakit komplikasi usia tua. Beliau dirawat di ruangan VVIP Amarta yang ditangani dokter internis sebanyak 10 orang.

Namun sejak 16 November 2015 atau 10 hari dirawat, kondisi Sri Paduka Pakualam terus menurun dan dirawat di ICU untuk mendapatkan perawatan lebih intensif. "Tim dokter ICU sudah berusaha maksimal, tapi kondisi beliau terus memburuk dan meninggal pada pukul 15.10 WIB," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement