Sabtu 21 Nov 2015 12:47 WIB

Setnov Curhat Soal Kasus Pencatutan Nama Presiden di Hambalang

Rep: C27/ Red: Bayu Hermawan
Wakil Ketua DPR Fadli Zon memasuki kendaraannya usai melakukan pertemuan di gedung KPK, Jakarta, Senin (12/10).
Foto: Republika/Raisan Al Farisi
Wakil Ketua DPR Fadli Zon memasuki kendaraannya usai melakukan pertemuan di gedung KPK, Jakarta, Senin (12/10).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Ketua Umum Partai Gerindar Fadli Zon mengakui pertemuan pemimpin partai Koalisi Merah Putih di Hambalang membahas kasus Setya Novanto.

Ketua DPR RI Setya Novanto diduga mencatut nama Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla terkait negosiasi perpanjangan kontrak PT Freeport Indonesia.

"Kita ingin mendengar secara utuh apa yang terjadi. Setya Novanto menceritakan kronologi seperti apa," ujar fadli Zon pada wartawan di sela diskusi di Cikini, Jakarta, Sabtu (21/11).

Ia menjelaskan, dalam pertemuan tersebut Ketua DPR Ri menceritakan kronologi masalah rekaman yang menyerang dirinya sebagai pencatut nama Jokowi-JK. Padahal melalui keterangan Setnov yang Fadli terima, rekaman tersebut sudah mendapat banyak editan.

(Baca: Pencatutan Nama Jokowi, Setya Novanto: Saya Dizalimi)

Politikus Partai Gerinda ini juga menegaskan, Setnov menyatakan bahwa suara yang berada di rekaman tersebut bukan suara Setnov yang sebenarnya. Sudah banyak rekayasa yang digunakan untuk menjebak Ketua DPR RI .

"Saya kira ini dari bagian dari sebuah operasi tadi, satu operasi dalam terminologi intelejen yang dilakukan untuk menjebak," katanya.

Menurut dia, cara yang dilakukan dalam perekaman itu tidak etis. Terlebih lagi rekaman tersebut sudah mendapatkan editan dan tidak diberikan seluruhnya karena banyak bagian yang terpotong.

(Baca juga: Staf Ahli Setya Novanto Sebut KMP Solid Dukung Bosnya)

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement