REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA – Di DIY terdapat 37 warisan (heritage) yang pernah disinggahi atau menginspirasi Soekarno. Heritage tersebut dimasukkan dalam daftar warisan-warisan Presiden Soekarno dan pada 2020 akan dibukukan oleh Sukarno Center.
"Apabila masih ada heritage Presiden Soekarno yang belum masuk list bisa disampaikan kepada The Soekarno Center," kata Pembina The Sukarno Center Sukmawati pada acara Peluncuran The President Sukarno List 2015 Wilayah DIY di Bangsal Kepatihan Yogyakarta, Jumat (20/11).
Pada kesempatan ini pemilik atau pengelola atau ahli waris dari 37 heritage tersebut mendapat penghargaan berupa sertifikat. Daftar warisan-warisan Presiden Soekarno yang ada di DIY antara lain: Keraton Yogyakarta, Puro Pakualaman, Gedung Agung, Benteng Vredeburg, Universitas Islam Indonesia, Rumah Persembunyian Bung Karno di Patangpuluhan, UGM, Hotel Inna Samudera Beach, Maestro Edhi Sunarso, Museum Affandi, Candi Ijo, Candi Ratu Boko, Candi Sambi Sari, Candi Pringtali, Candi Watu Gudhig, Candi Keblak, Candi Kalasan.
Daftar warisan Presiden Soekarno di DIY terbanyak Candi, karena menurut Sukmawati candi-candi itu bisa menginspirasi Bu Karno bahwa pemikiran seorang insinyur tidak lepas dari arsitektur bagaimana konstruksi dibuat dan rakyat Indonesia sudah bisa membuat mahakarya. Sehingga jangan melupakan sejarah masa lalu," ujarnya.
Sementara itu President The Sukarno Center yang sekaligus Senator DPD dari Provinsi Bali, Shri I Gusti Ngurah Arya Wedakarna MWS III mengatakan pihaknya akan menyusun Ensiklopedi Sukarno Heritage List sehingga menjadi dokumentasi Jejak Bung Karno di 34 provinsi di Indonesia maupun se-Asia dan nantinya akan diterjemahkan kedalam enam bahasa.
Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X dalam sambutan tertulis yang dibacakan dikemukakan Asisten Pemerintahan Setda DIY Sulistyo mengatakan hadirnya The Sukarno Center seolah menjadi angin segar yang mengisi kekosongan founding father organization di negera kita, untuk kemudian mempelopori kebangkitan ajaran Pancasila dan Tri Sakti yang dicetuskan Bung Karno.
Dengan serangkaian kegiatan yang dilaksanakan dalam acara peluncuran di Yogyakarta ini, kata Sultan, akan dapat memperkuat rasa kebangsaan dan kebersatuan antarkomponen bangsa khususnya generasi muda, serta semakin meneguhkan posisi Yogyakarta sebagai teladan Indonesia dalam hal kebanggan akan jati diri.
Gubernur DIY juga mengingatkan akan ajaran Bung Karno mengenai Trisakti yang sudah banyak dilupakan. "Trisakti bukan saja menyangkut cita-cita yang diinginkan masyarakat bangsa, namun juga cita-cita yang harus diperjuangkan bersama-sama sekuat tenaga agar bangsa Indonesia mampu Berdaulat secara politik, Berdikari secara Ekonomi serta Berkepribadian secara Sosial dan Budaya," katanya.