Sabtu 21 Nov 2015 07:22 WIB

Di KTT ASEAN, Indonesia Bicara Terorisme

terorisme
Foto: cicak.or.id
terorisme

REPUBLIKA.CO.ID, KUALA LUMPUR -- Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi mengatakan Indonesia akan menyampaikan pentingnya kerja sama dalam menangani dan mengatasi masalah radikalisme dan terorisme dalam sejumlah pertemuan pada KTT ASEAN.

"Indonesia akan menyampaikan pentingnya kerja sama menangani kejahatan terutama terkait radikalisme," kata Retno, Jumat (20/11) malam.

(Baca juga: Sutiyoso: Setiap Individu Harus Jadi Mata Telinga BIN)

Ia menyebutkan di sela KTT ASEAN, Presiden Jokowi akan melakukan pertemuan bilateral dengan sejumlah pihak termasuk Sekjen PBB.

"Yang dibahas dengan Sekjen PBB tentu isu-isu global, termasuk radikalisme, Indonesia berperan besar dalam penanganan masalah itu," katanya.

Terkait masalah pengungsi, Retno mengatakan penanganan masalah itu bukan hanya tanggung jawab satu negara.

"Kerja sama internasional harus ditingkatkan, termasuk dalam masalah perdagangan manusia," katanya.

Menlu menyebutkan dalam kunjungannya ke Kuala Lumpur Presiden akan menghadiri 10 KTT dan sejumlah pertemuan bilateral. Untuk pertemuan bilateral, selain bertemu dengan Sekjen PBB, Presiden akan bertemu tiga kepala negara yaitu Selandia Baru, Jepang dan Vietnam.

Menlu menyebutkan selama KTT ASEAN ada tiga dokumen yang ditandatangani antara lain terkait penanganan perdagangan manusia terutama anak dan perempuan, terkait stabilitas masyarakat ASEAN.

Mengenai suara Indonesia terhadap MEA, Menlu mengatakan 94 persen aksi terkait MEA sudah dikerjakan dan yang belum tercapai akan dilanjutkan setelah 2015.

"Capaian Indonesia sendiri termasuk bagus," kata Menlu.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement