REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Ketua KPK nonaktif, Abraham Samad mengatakan dirinya tetap bersyukur meski masa kepemimpinannya harus terhenti di periode keempat. Di penghujung periode kepemimpinannya, pria kelahiran Makasar tersebut berpesan bahwa KPK tidak boleh mati.
"Apapun yang terjadi KPK tidak boleh dimatikan. Pemberantasan korupsi tidak akan pernah berhenti karena Abraham Samad ditersangkakan," kata dia pada pembukaan Gathering Jurnalis Anti Korupsi 2015 di Ciawi, Bogor, Jawa Barat, Jumat (20/11).
Pria 48 tahun tersebut juga memohon maaf jika banyak publik yang merasa tidak puas atas kepemimpinannya. Menurutnya, kesalahan wajar dilakukan mengingat para pimpinan KPK juga manusia biasa.
"Sebagai manusia biasa kami tak luput dari kesalahan," tambah lulusan Fakultas Hukum, Universitas Hasanuddin tersebut.