REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Rizal Ramli ikut mengomentari perseteruan Menteri ESDM Sudirman Said dengan Ketua DPR Setya Novanto soal pencatutan nama Presiden Joko Widodo dan Wapres Jusuf Kalla.
Menteri yang dikenal dengan jurus 'Rajawali Ngepret' itu menilai perseteruan Menteri ESDM dengan Ketua DPR itu tak ubahnya seperti sinetron. Rizal beranggapan, masyarakat sedang mendapat sebuah hiburan atas polemik ini.
"Anggap saja sedang melihat sinetron antar geng. Anggap saja rakyat Indonesia sedang dihibur sinetron antar geng yang kadang perang, kadang berdamai," katanya di JS Luwansa Hotel, Jalan HR. Rasuna Said, Jakarta Selatan, Rabu (18/11).
Ia mengajak publik menikmati semua proses polemik ini, dan menganggap hal tersebut bak sinetron tentang perkelahian dua geng, dimana geng tersebut terkadang bersahabat dan bersekongkol, namun di lain kesempatan berkelahi.
"Nah semakin terbuka ini semakin bagus buat Indonesia, pelajaran bahwa elit kita ini banyak yang 'seenake dewe' (seenaknya sendiri)," lanjutnya.
Polemik ini, lanjutnya, dapat dijadikan momentum untuk menulis ulang sejarah pengelola sumber daya alam. "Kami sendiri menganggap sinetron ini diperlukan, supaya kebuka semua, agar supaya kita belajar untuk mengoreksi kesalahan kita dalam masa lampau dalam mengelola sumber daya alam," tambah dia.