Rabu 18 Nov 2015 13:33 WIB

Sindir Setnov, Jokowi: Saya Hanya Baca Trending Topic

Rep: Halimatus Sa'diyah/ Red: Nur Aini
Presiden Joko Widodo
Foto: Reuters/ Yuri Gripas
Presiden Joko Widodo

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo menyindir Ketua DPR Setya Novanto (Setnov) dengan kalimat 'papa minta saham.' Namun, saat ditemui media, Jokowi mengaku ucapan 'papa minta saham' itu terlontar karena ia sering mengamati isu terkini yang tengah menjadi perbincangan publik di media sosial.

"Saya baca di trending topic, ada 'papa minta pulsa' ada 'papa minta saham, itu saja," ucapnya, di Jakarta, Rabu (17/11).

Jokowi mengaku telah menyerahkan kasus pencatutan namanya dalam pembicaraan yang diduga terkait negosiasi kontrak Freeport sepenuhnya pada Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD). Dia enggan menjawab saat ditanya kemungkinan membawa kasus pencatutan nama itu ke proses hukum yang lebih tinggi.

"Kita menghormati proses di MKD," ujarnya.

Polemik pencatutan nama Presiden Jokowi dan Wapres Kalla diduga dilakukan Setya Novanto dalam renegosiasi perpanjangan kontrak dengan Freeport tengah. Setya diduga meminta jatah saham pada Freeport dengan menjual nama Jokowi dan Kalla. Atas perbuatannya itu, ia dilaporkan oleh Menteri ESDM Sudirman Said ke MKD.

Setelah kasus minta saham tersebut ramai dibahas di media, belakangan muncul meme di beragam media sosial yang berbentuk sindiran untuk Setya. Meme itu menyebut bahwa tren 'mama minta pulsa' kini telah diganti dengan 'papa minta saham.'

Saat memberikan sambutan dalam pembukaan Konvensi Nasional Humas yang digelar di Istana Negara, Rabu (18/11), Presiden Jokowi menyindir Setya. Mulanya, Jokowi berbicara soal pesatnya perkembangan media sosial, mulai dari Facebook, Twitter, Path dan Instagram. Kemudian, Jokowi berpesan agar para praktisi humas selalu mengikuti perkembangan isu terkini dari beragam media yang ada agar tak ketinggalan informasi. 

"Sekarang paling ramai apa? 'Papa minta pulsa' diganti 'papa minta saham'," kata Jokowi yang berkemeja batik.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement