Rabu 18 Nov 2015 09:27 WIB

Sudirman Said: Ini Memalukan Republik

Menteri ESDM Sudirman Said.
Foto: Tahta Aidilla/Republika
Menteri ESDM Sudirman Said.

REPUBLIKA.CO.ID, REPUBLIKA.CO.ID, Seusai melaporkan satu anggota DPR ke Mahkamah Kehormatan Dewan DPR, Senin (16/1), Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said masih terlihat santai. Ia memberi kesempatan kepada wartawan Republika, Sapto Andika Candra untuk mewawancarainya terkait dengan laporannya. Berikut petikan wawancaranya.

Siapa yang hari ini Anda laporkan ke MKD?

Tadi saya sudah sampaikan surat, laporan, dan memang anjurannya demikian. Menurut tata cara pelaporan kepada MKD memang harus menjelaskan siapa identitas pelapor kemudian penjelasan apa apa yang menjadi pokok persoalan. Nama sudah saya serahkan dan biarkan MKD bekerja. Saya tidak ingin sebut di publik karena saya ingin menjaga proses dan tata krama yang baik. (Baca: Setya Novanto yang Bocor ke Publik Soal Freeport" href="http://nasional.republika.co.id/berita/nasional/umum/15/11/17/nxy9yg334-petikan-transkrip-setya-novanto-yang-bocor-ke-publik-soal-freeport" target="_blank">Petikan Transkrip Setya Novanto yang Bocor ke Publik Soal Freeport)

Dari informasi yang beredar di publik maupun pers, apakah Anda melaporkan nama Setya Novanto?

(Sudirman terlihat terdiam beberapa detik sebelum menjawab) Suratnya sudah saya serahkan ke MKD. Dan biarkan nanti MKD bekerja. Yang menarik dari zaman saat ini adalah ini zaman keterbukaan. Zaman media sosial. Segala sesuatu itu sulit sekali disembunyikan. Tanpa saya sebut mungkin besok lusa akan jadi isu publik.

Apa yang Bapak laporkan ke MKD?

Yang saya laporkan ke MKD adalah ada anggota DPR yang menyebut-nyebut nama Presiden (Joko Widodo) dan dia datang bersama pengusaha. Memakai nama Presiden untuk mengatakan (negosiasi) Freeport bisa dicari penyelesaiannya. Dan pada waktu bersamaan, mereka sampaikan keinginan supaya diberikan saham Freeport 20 persen, 11 persen akan diserahkan kepada Presiden dan 9 persen diserahkan kepada Wakil Presiden (Jusuf Kalla). Dan juga (mereka) membicarakan kemungkinan untuk memperoleh saham satu proyek listrik di Timika. Dan saham itu ingin mereka peroleh dan sebagai kelanjutannya adalah apabila nanti sudah terbangun, listrik itu diminta nanti supaya Freeport membeli listrik ini.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement