Selasa 17 Nov 2015 13:56 WIB

Musim Pancaroba, Virus Flu Burung Rentan Menyebar

Rep: Edy Setiyoko/ Red: Indah Wulandari
Seorang petugas Dinas peternakan melakukan penyomprotan di kandang ayam warga untuk mencegah virus flu burung (H5N1).
Foto: Antara/Fiqman Sunandar
Seorang petugas Dinas peternakan melakukan penyomprotan di kandang ayam warga untuk mencegah virus flu burung (H5N1).

REPUBLIKA.CO.ID,BOYOLALI -- Peralihan musim kemarau ke musim hujan, menurut catatan kalender dan pengalaman Dinas Peternakan dan Perikanan (Disnakkan) Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah merupakan masa penyebaran virus Avian Influenza (AI) -- penyebab penyakit flu burung.

''Peralihan musim kemarau ke musim penghujan perlu diwaspadai, karena banyak penyakit menular mematikan yang dapat menyerang hewan ternak. Bahkan, bisa menular ke manusia,'' kata Kepala Disnakan Kabupaten Boyolali Bambang Jiyanto, Selasa (17/11).

Penyakit yang perlu diwaspadai pada masa pancaroba adalah flu burung yang biasanya menyerang hewan unggas. Bambang mengimbau, warga  selalu menjaga kebersihan kandang hewan ternak selama musim penghujan. Hal itu perlu dilakukan untuk mengantisipasi munculnya penyebaran virus AI.

Bambang juga meminta agar kotoran hewan jangan sampai dibuang sembarangan. “Mestinya dikumpulkan di tempat khusus, dibuatkan lubang, lalu ditimbun dengan tanah. Ini suatu saat bisa diambil untuk pupuk sawah ladang dan tak menjadi sarang penyebaran penyakit,” imbuhnya.

Mengantisipasi penyakit virus AI, menurut Bambang, Disnakkan menurunkan tim khusus yang bergerak memantau aktivitas peternakan. Seperti tempat pemotongan hewan di 19 kecamatan di Boyolali. Fokus tim khusus itu memastikan hewan ternak dalam kondisi sehat.

Salah seorang warga Kecamatan Sambi, Kabupaten Boyolali, Suranto (55 tahun) mengaku, mulai awal musim hujan ini ayam miliknya berjumlah 20 ekor mati mendadak. Akibat kejadian itu, ia mengalami kerugian belasan juta karena usia ayam baru 30 hari.

Suranto tidak tahu penyebab kematian puluhan ayam itu. Ayam yang mati itu langsung dibakar, lalu dikubur. Ini agar penyakit tidak menular ke ayam lain atau ke manusia.

Seperti pemgalaman masa pancaroba lalu, ratusan ternak sentra itik milik peternak di Kecamatan Mojosongo, Kecamatan sawit, dan Kecamatan Ngemplak, mati mendadak. Ada dugaan kuat kematian unggas tersebut akibat terkena serangan virus AI. Kasus semacam juga terjadi didaerah lain.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement