REPUBLIKA.CO.ID,BANDUNG -- Universitas Padjajaran (Unpad) Bandung melakukan penelitian terkait kinerja kepala daerah pemerintahan di Provinsi Jawa Barat tahun 2015. Hasilnya, Sukabumi menjadi kota dengan kepuasan masyarakat tertinggi atas kinerja pemerintah.
Ketua Pusat Kajian dan Kepakaran Statistika (PK2S) Fakultas Matematika dan IPA Unpad, Toni Toharudin meneliti secara kuantitatif dengan kepada 2.445 responden. Hasilnya menunjukkan bahwa kota Sukabumi menjadi wilayah dengan indeks kepuasan atas kinerja pemerintahan tertinggi di Jawa Barat.
“Kota Sukabumi jadi yang tertinggi dalam indeks kepuasan masyarakat dengan nilai 100,00 yang dinilai dari enam aspek,” kata Toni di Hotel Amaroosa, Bandung, Jawa Barat, Senin (16/11).
Toni menjelaskan, angka 100 tersebut bukan berarti penilaian dari masyarakat tanpa kekurangan. Melainkan dalam indeks, peringkat tertinggi diberikan nilai 100 sebagai tolak ukur.
Dalam paparannya Toni menyebutkan kota/kabupaten dengan aspek kepemimpinan tertinggi adalah Kota Sukabumi sebesar 3,69 (indeks tertinggi 5,0). Dilihat dari pelayanan dasar diperoleh hasil tertinggi dipegang Kota Sukabumi 3,57.
Responden juga menilai segi sumber daya aparatur. Hasilnya kota yang dipimpin Mohamad Muraz ini meraih peringkat pertama dengan indeks kepuasan 3,45. Sementara, dari sisi anggaran pemerintahan yang digunakan didapatkan hasil wilayah yang dianggap memuaskan masyarakat adalah Kota Sukabumi 3,46.
Ia menambahkan, secara regulasi Sukabumi mendapatkan peringkat kedua dengan nilai 3,42
Posisi Sukabumi, disusul Kabupaten Purwakarta yang secara indeks kepuasan bernilai 93,71, Kota Tasikmalaya 91,12, Kota Banjar 87,99, serta Kota Bogor 87,69.
Sementara, kota/kabupaten dengan kepuasan kinerja pemerintah terendah dimiliki Kabupaten Sumedang (10,08), Kab Cianjur (15,21), Kota Cimahi (32,98), Kota Depok (37,27), dan Kabupaten Subang (45,17).
Survei ini dilakukan dengan menggunakan metode two ways stratufication sampling. Penggalian data di lapangan dilaksanakan pada 15-31 Oktober 2015. Dari lapangan terkumpul responden valid sebanyak 2.445 orang.
Responden yang berpartisipasi dengan komposisi 48,6 berjenis kelamin laki-laki, sementara sisanya wanita. Responden memiliki pendidikan dengan lulusan SMA sederajat sebanyak 40,8 persen, sarjana 28,1 persen, diploma 9,2 persen, serta lulusan SMP sederajat 9,3 persen.